INVESTASI

Target Terlampaui, Realisasi Investasi 2021 Capai Rp901 Triliun

Muhamad Wildan | Kamis, 27 Januari 2022 | 14:00 WIB
Target Terlampaui, Realisasi Investasi 2021 Capai Rp901 Triliun

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyebut realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp901,02 triliun atau di atas target yang ditetapkan sejumlah Rp900 triliun.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah tenaga kerja yang terserap dari investasi tersebut mencapai 1,2 juta orang. Namun demikian, ia berpendapat jumlah tenaga kerja yang terserap justru lebih besar.

"Ini tenaga kerja langsung. Dalam teori ekonomi, biasanya bisa 3 kali hingga 4 kali lipat. Kalau dikali 3 atau 4 maka bisa 4 juta sampai 5 juta," katanya, Kamis (27/1/2022).

Baca Juga:
Gaji Anggota Firma atau CV Tak Bisa Dibiayakan, Harus Dikoreksi Fiskal

Dari total realisasi investasi tersebut, Kementerian Investasi/BKPM mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp454 triliun. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp447 triliun.

"Kalau tren ini mampu kita pertahankan, Indonesia akan masuk ke pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pendapatan per kapita bisa bergeser," ujar Bahlil.

Secara sektoral, lanjutnya, sektor tersier masih mendominasi realisasi investasi sepanjang tahun lalu. Berdasarkan catatannya, realisasi investasi pada sektor tersier mencapai Rp442,4 triliun atau 49,1% dari total investasi.

Baca Juga:
Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Sementara itu, realisasi investasi pada sektor sekunder mencapai Rp325,4 triliun atau berkontribusi sebesar 36,1% terhadap total realisasi investasi.

Ke depannya, lanjut Bahlil, pemerintah akan fokus untuk meningkatkan realisasi investasi pada sektor sekunder. Harapannya, kontribusi sektor tersebut bakal menandingi atau melampaui kontribusi sektor tersier.

"Kami pikirkan besok di 2022 harus sudah berimbang dengan tersier. Sektor primer ini juga bisa tingkatkan untuk penciptaan lapangan kerja," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Sabtu, 20 April 2024 | 16:30 WIB KEANGGOTAAN FATF

Di FATF, Sri Mulyani Tegaskan Komitmen RI Perangi Kejahatan Keuangan

Sabtu, 20 April 2024 | 16:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ada Ketidakpastian, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Sekuat Saat Pandemi

Sabtu, 20 April 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Apa Beda Segel dan Tanda Pengaman Bea Cukai? Simak Penjelasannya

Sabtu, 20 April 2024 | 12:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Minta Perpanjangan Lapor SPT Tahunan? Ingat Ini Agar Tak Kena Sanksi

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN BULUNGAN

Sukseskan Program Sertifikat Tanah, Pemkab Beri Diskon BPHTB 50 Persen

Sabtu, 20 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Faktor-Faktor yang Menentukan Postur APBN Indonesia

Sabtu, 20 April 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jasa Konstruksi Bangunan bagi Korban Bencana Bebas PPN, Ini Aturannya

Sabtu, 20 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesinambungan Fiskal 2025, Pemerintah Waspadai Tiga Hal Ini

Sabtu, 20 April 2024 | 09:00 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Ada Hadiah Umrah untuk WP Patuh, Jenis Pajaknya akan Diperluas