JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada semester I/2025 mencapai Rp942,9 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan tenaga kerja yang terserap dari kegiatan investasi sepanjang semester I/2025 ini mencapai 1,25 juta tenaga kerja.
"Realisasi semester I/2025 mencapai Rp942,9 triliun, peningkatan 13,6%. Ini sangat sesuai dengan rencana yang kita jalankan. Capaian ini [49,5%] dari target Rp1.905,6 triliun," ujar Rosan, Selasa (29/7/2025).
Secara terperinci, investasi pada semester I/2025 terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) senilai Rp510,3 triliun dan penanaman modal asing (PMA) senilai Rp432,6 triliun.
Sebagian besar PMA berasal dari negara-negara mitra di Asia, yakni dari Singapura dengan kontribusi sebesar 32,4% dari total PMA, Hongkong sebesar 17% dari total PMA, dan China sebesar 13,2% dari total PMA.
"Ini menunjukkan mereka memiliki keyakinan. Investasi adalah long term commitment. You cannot invest here and then a year later keluar lagi, it doesn't work that way. Angka tidak berbohong. Memang terjadi peningkatan 13,6%," ujar Rosan.
Mengenai investasi pada sektor yang terkait dengan hilirisasi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat investasi pada sektor hilirisasi tercatat mencapai Rp280,8 triliun atau tumbuh 54,8% bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Realisasi investasi yang terkait dengan hilirisasi mineral tercatat mencapai Rp193,8 triliun. Secara khusus, realisasi investasi yang terkait dengan hilirisasi nikel tercatat mencapai Rp94,1 triliun.
Menurut Rosan, investasi pada bidang hilirisasi nikel diperlukan untuk menciptakan ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia. "Memang kita mendorong penggunaan EV battery agar Indonesia memiliki peranan penting dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan investasi yang sustainable," kata Rosan. (dik)