BERITA TERKINI
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menilai Indonesia dan China memiliki kekuatan ekonomi yang berbeda, tetapi saling mendukung satu sama lain.
Sejalan dengan itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menilai pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi kedua belah pihak. Pemerintah juga perlu memastikan investasi yang masuk berkualitas tinggi.
"Kerja sama kita tidak hanya menghubungkan dua negara, tetapi juga dua ekosistem ekonomi yang saling melengkapi," ujarnya, dikutip pada Sabtu (6/12/2025).
Airlangga menjelaskan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil dari waktu ke waktu, serta memiliki keunggulan demografi karena jumlah penduduk usia produktif yang besar. Ketiga aspek ini menjadi modal penting bagi daya tarik investasi.
Sementara itu, China menawarkan teknologi terkini, manufaktur yang canggih, serta jaringan bisnis yang luas. Hal ini akan menjadikan China sebagai mitra investasi yang kuat.
Lebih lanjut, Airlangga menilai kerja sama investasi antara Indonesia dan China memiliki peluang signifikan di beberapa bidang seperti pemrosesan hilir silika, teknologi fotovoltaik, semikonduktor, kecerdasan buatan, bioteknologi, baja tahan karat bernilai tinggi, dan ekosistem baterai kendaraan listrik.
"Industri-industri ini merupakan inti dari agenda transformasi jangka panjang Indonesia, dan perkembangannya akan memainkan peran penting dalam membentuk perekonomian yang lebih inovatif, tangguh, dan kompetitif," kata Airlangga.
Dia pun menambahkan dengan kemitraan yang kuat antara pelaku bisnis Indonesia dan China, maka hal ini dapat membuka terobosan baru yang memperkuat kapabilitas industri dan menciptakan nilai berkelanjutan antar kedua negara.
"Mari kita manfaatkan forum ini sebagai katalis untuk menjalin kerja sama yang konkret, memajukan investasi berkualitas tinggi, dan membangun masa depan kemajuan bersama," tutup Airlangga. (dik)
