SAMARINDA, DDTCNews – Realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) mendorong pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) surplus tahun lalu. Kemudahan dalam membayar kewajiban pajak menjadi poin dalam mencapai target penerimaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kalimantan Timur Ismiati. Menurutnya, kerja sama dengan perbankan semakin memudahkan wajib pajak membayar kewajibannya.
"Surplusnya PAD Kaltim ini tentu sangat membantu daerah karena itu salah satu komponen dari pajak daerah sekitar Rp135 miliar yang berasal dari PKB" katanya Senin (26/2).
Seperti yang diketahui, PAD Provinsi Kaltim tahun 2017 surplus Rp409 miliar, dari target sebesar Rp4,16 triliun. Layanan perbankan mempunyai andil penting terkait moncer setoran pajak ini.
"Masyarakat kini semakin mudah dalam membayar pajak melalui ATM. Kita harapkan penerimaan PAD untuk pajak kendaraan bermotor bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya,” harapnya dikutip dari korankaltim.com.
Adapun beberapa bank yang sudah menjalin kerja sama untuk layanan via ATM yaitu BCA dan Bank Mandiri. Sebelumnya BNI dan Bankaltimtara sudah lebih dahulu membuka layanan Samsat payment point di kecamatan untuk memudahkan pembayaran di tingkat desa.
Pada tahun ini Bapenda menargetkan PAD Kaltim untuk PKB sebesar Rp780 miliar dan bea balik nama kendaraan bermotor Rp 575 miliar. Jadi keseluruhan dua instrumen pungutan itu dapat menyumbang hampir Rp1,3 triliun ke kas daerah.
Sedangkan untuk pajak bahan bakar diprediksi mencapai Rp1,8 triliun tahun ini. Secara keseluruhan target moderat penerimaan daerah bisa mencapai angka Rp3 triliun lebih. (Amu)