Ilustrasi. Ketua Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Kota Kediri Nur Muhyar (kanan) mengamati kurma dalam kemasan saat pameran produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (20/2/2022). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/hp.
NAIROBI, DDTCNews - Kenya memutuskan untuk memberikan fasilitas pembebasan bea masuk atas kurma yang diimpor pada Bulan Ramadan.
Sekretaris National Treasury Cabinet Ukur Yatani mengatakan pembebasan bea masuk dan pajak diberikan atas kurma yang diimpor pada 20 Maret hingga 10 Mei 2022.
"Fasilitas ini diberikan sebagai bentuk niat baik dari pemerintah terhadap masyarakat muslim di Kenya," tulis Yatani dalam suratnya, dikutip Sabtu (19/3/2022).
Kebijakan ini pun disambut positif oleh Sekretaris Dewan Imam Kenya Mohammed Khalifa. Khalifa mengatakan fasilitas ini akan meringankan beban ekonomi umat muslim, mengingat kurma adalah salah satu komoditas yang banyak dikonsumsi pada Bulan Ramadan.
Agar pembebasan bea masuk dirasakan oleh masyarakat, Khalifa meminta kepada para importir dan pedagang kurma untuk menurunkan harga jualnya.
"Seiring dengan pembebasan pajak atas kurma, pedagang perlu menurunkan harga jual agar lebih terjangkau oleh masyarakat muslim yang miskin," ujar Khalifa seperti dilansir kenyanews.go.ke.
Sebagai catatan, pembebasan bea masuk dan pajak atas kurma bukanlah fasilitas yang pertama kali diberikan oleh Kenya pada tahun ini.
Pada tahun lalu, fasilitas yang sejenis tercatat diberikan pada 12 April hingga 13 Mei 2021. (sap)