EFEK COVID-19

Terdampak Corona, Para Musisi Australia Meminta Insentif Pajak

Muhamad Wildan
Minggu, 14 Juni 2020 | 07.00 WIB
Terdampak Corona, Para Musisi Australia Meminta Insentif Pajak

Ilustrasi. (DDTCNews)

CANBERRA, DDTC News—Lebih dari 80 musisi di Australia menandatangani petisi permintaan stimulus yang ditujukan kepada pemerintah dalam rangka mempertahankan industri musik dari Covid-19.

Musisi-musisi tersebut di antaranya seperti Jimmy Barnes, John Farnham, Regurgitator, Jessica Mauboy, Gotye, hingga musisis favorit Perdana Menter Australia Scott Morrison yakni Tina Arena.

"Industri kami selalu hadir membatu negara ketika krisis, sekarang waktunya pemerintah untuk membantu kami," tulis petisi tersebut dilansir dari SBS Australia, Sabtu (13/6/2020).

Tanpa adanya intervensi pemerintah, industri musik Australia akan terkena dampak dua kali lipat lebih besar ketimbang sektor lain dan banyak lapangan kerja yang akan hilang pada bulan-bulan ke depan.

Setidaknya ada lima kebijakan yang diminta melalui petisi itu. Pertama, musisi meminta diskon atas pajak yang dikenakan pada acara konser musik, pajak yang dikenakan atas proses rekaman, hingga cukai alkohol.

Kedua, musisi meminta perpanjangan jangka waktu stimulus JobKeeper—bantuan langsung tunai pemerintah—yang awalnya dibatasi hingga September menjadi hingga perekonomian kembali dibuka.

Ketiga, program JobKeeper diminta untuk diperluas dan mencakup musisi-musisi yang belum memiliki kepastian kontrak. Untuk diketahui, JobKeeper merupakan kebijakan subsidi gaji dari pemerintah Australia kepada pekerja.

Keempat, musisi meminta pemerintah untuk menggelontorkan dana sebesar AU$345 juta untuk sebagai dana paket pemulihan untuk industri musik. Kelima, pemerintah diminta untuk meningkatkan pendanaan bagi Australia Council for the Arts sebesar AU$70 juta. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
Facebook DDTC
Twitter DDTC
Line DDTC
WhatsApp DDTC
LinkedIn DDTC
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.