Dekan FIA UI Eko Prasojo saat membuka International Conference on Administrative Science, Policy, and Governance Studies.
DEPOK, DDTCNews – Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) menghelat konferensi internasional untuk menyongsong revolusi industri 4.0. Sejumlah pakar baik dari dalam maupun luar negeri diundang dalam konferensi tersebut.
Dekan FIA UI Eko Prasojo mengatakan International Conference on Administrative Science, Policy, and Governance Studies tahun ini untuk mengeksplorasi peluang dan memperkuat strategi reformasi administrasi. Hal ini penting untuk mempromosikan daya saing dan inovasi di era revolusi Industri 4.0.
“Konferensi ini menjadi networking hub bagi diseminasi berbagai studi terkini di bidang ilmu administrasi yang dihadiri lebih dari 100 pakar,” katanya di Auditorium Juwono Sudarsono, Rabu (30/10/2019).
Acara tahunan FIA UI kali ini mengambil tema ‘Strengthening Strategic Administrative Reform Policy to Promote Competitiveness and Innovation in Industrial Revolution 4.0: Opportunities and Challenges’.
Acara yang berlangsung pada 30 dan 31 Oktober 2019 ini menghadirkan beberapa pembicara kunci, yaitu Dr. Mark Considine dari University of Melbourne dan Prof. Lee Burns University of Sydney. Keduanya akan menyampaikan dua topik yang menarik.
Dr. Mark Considine misalnya, akan mengangkat tema ‘The Digital Delivery of Public Services: Assessing Opportunities and Risks in a New Era’. Sementara, Prof. Lee Burns menyampaikan topik dengan tema 'BEPS and The Taxation of Digital Transaction'.
Ajang konferensi internasional ini dibagi ke dalam tiga subtopik pembahasan, yaitu terkait ilmu administrasi negara, ilmu administrasi niaga, dan ilmu administrasi fiskal. Untuk subtopik administrasi negara, lingkup studi akan membahas kebijakan publik dan kapasitas birokrasi untuk memperkuat daya saing.
Kemudian, untuk administrasi niaga, akan ada pembahasan mengenai transformasi bisnis untuk memperkuat daya saing dan inovasi. Selanjutnya, subtopik administrasi fiskal akan difokuskan pada pembahasan kepada optimalisasi kebijakan perpajakan untuk meningkatkan daya saing dan inovasi.
Selain itu, kegiatan konferensi internasional ini juga menjadi ajang soft launching Dual Master Degree Program in Public Policy and Management antara FIA UI dengan University of Melbourne. Program ini menjadi sarana terbaru bagi mahasiswa untuk mengambil gelar master dengan masa studi selama 1 tahun di Indonesia dan kuliah di University of Melbourne selama 1 tahun berikutnya.
“Saya apresiasi kerja sama dengan University of Melbourne sebagai bagian dukungan pada program pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM. Oleh karena itu, kita dorong mahasiwa untuk mengajukan beasiswa untuk program ini sebagai bagian untuk memperbaiki kualitas pelayanan publik di Indonesia,” papar Eko. (kaw)