PENERIMAAN PAJAK

Kejar Target Penerimaan Pajak, DJP Andalkan 3 Sektor Ekonomi Ini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 03 Agustus 2021 | 19:00 WIB
Kejar Target Penerimaan Pajak, DJP Andalkan 3 Sektor Ekonomi Ini

Ilustrasi. Petugas keamanan berjalan di dekat slogan bertuliskan 'Pajak Kuat Indonesia Maju' di sebuah Kantor Pelayanan Pajak, Jakarta, Rabu (14/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) berharap momentum perbaikan kinerja penerimaan pajak pada semester I/2021 dapat berlanjut hingga akhir tahun. Beberapa sektor ekonomi akan menjadi tumpuan penerimaan pada semester II/2021.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Neilmaldrin Noor mengatakan kinerja penerimaan pajak pada semester I/2021 terus membaik. Dia berharap momentum tersebut tetap terjaga, meskipun muncul faktor penekan dengan pemberlakukan PPKM Darurat dan Level 4.

"Penerimaan pajak tumbuh 4,89% (yoy) dan mencapai 45,36% dari target APBN 2021. Membaiknya penerimaan pajak diharapkan dapat terus terjaga momentumnya sampai akhir 2021," katanya, Selasa (3/7/2021).

Baca Juga:
Cara Ajukan SKB PPN untuk Impor Barang Keperluan Pertahanan Negara

Neilmaldrin menjelaskan kinerja positif penerimaan pajak hingga akhir tahun akan mengandalkan tiga sektor ekonomi antara lain industri pengolahan, perdagangan serta sektor informasi dan komunikasi. Menurutnya, setoran pajak dari ketiga sektor tersebut tumbuh positif pada semester I/2021.

Setoran pajak dari industri pengolahan tumbuh 6% dan berkontribusi sekitar 30% dari total realisasi penerimaan pajak sampai dengan akhir Juni 2021. Sementara itu, sektor perdagangan tumbuh 11% dan sektor informasi dan komunikasi tumbuh 14%.

"Adapun sektor-sektor yang diharapkan menjadi penopang penerimaan pajak di antaranya sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, serta sektor informasi dan komunikasi," tutur Neilmaldrin.

Baca Juga:
Penelitian Kepatuhan Formal, DJP Lihat SPT PPh, SPOP, dan Laporan Lain

PPN dan PPnBM menjadi andalan DJP dalam mengumpulkan penerimaan dari sisi jenis pajak. Kedua jenis pajak, terutama PPN dalam negeri dan PPN impor mampu tumbuh dua digit pada paruh pertama tahun ini. Momentum tersebut diharapkan dapat berlanjut pada semester II/2021.

"Dilihat dari kinerja per kelompok pajak, PPN dan PPnBM diharapkan mampu menjadi penopang penerimaan pajak," ujar Neilmaldrin. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

03 Agustus 2021 | 22:25 WIB

Dengan mengandalkan tiga sektor ekonomi yaitu industri pengolahan, perdagangan serta sektor informasi dan komunikasi, setoran pajak akan tumbuh positif pada tahun 2021

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 09 Mei 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pusat Bayar Gaji Karyawan Cabang, Siapa yang Potong PPh Pasal 21-nya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK DAERAH

Mendagri: Pemda dengan Rasio PAD di Bawah 20% Jangan Mimpi Bisa Maju

BERITA PILIHAN
Kamis, 09 Mei 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu Ditetapkan Paling Tinggi 40%

Kamis, 09 Mei 2024 | 15:30 WIB KONSULTASI PAJAK

Angsuran PPh Pasal 25 bagi WP Masuk Bursa, Bagaimana Ketentuannya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 14:30 WIB BEA CUKAI BOJONEGORO

Bea Cukai Musnahkan Jutaan Rokok dan Ribuan Liter Miras Ilegal

Kamis, 09 Mei 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pusat Bayar Gaji Karyawan Cabang, Siapa yang Potong PPh Pasal 21-nya?

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Penerbitan SP2DK Tak Boleh Ganggu Usaha Wajib Pajak

Kamis, 09 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Batas Waktu Pembayaran dan Pelaporan SPT Masa Pajak Penghasilan

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Resign di Tengah Tahun dan Sudah Lapor SPT, Tetap Minta Bukti Potong?

Kamis, 09 Mei 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN MONETER

Stabilisasi Nilai Tukar, Cadangan Devisa Turun 4,2 Miliar Dolar AS