PEREKONOMIAN INDONESIA

Kata Pengusaha, Ini Kunci Pulihkan Ekonomi

Dian Kurniati | Kamis, 26 November 2020 | 15:22 WIB
Kata Pengusaha, Ini Kunci Pulihkan Ekonomi

Ilustrasi. Sejumlah pekerja berjalan keluar dari salah satu pabrik di Karawang, Jawa Barat, Senin (23/11/2020). ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar/foc.

JAKARTA, DDTCNews – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai pemerintah masih akan menghadapi tantangan berat untuk memulihkan perekonomian pada 2021.

Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani mengatakan tantangan terbesar adalah memulihkan daya beli masyarakat yang selama ini menjadi komponen utama penyumbang pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, kunci pemulihan daya beli adalah dengan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Kalau kinerja ekonomi mau dikembalikan, Indonesia harus menciptakan lebih dari 3 juta lapangan kerja untuk mengembalikan daya beli dan konsumsi," katanya dalam sebuah webinar, Kamis (26/11/2020).

Baca Juga:
Omzet Belum Tembus Rp 4,8 Miliar, Rumah Makan Padang Kukuh Ajukan PKP

Shinta mengatakan membaiknya konsumsi masyarakat akan langsung berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi. Sayangnya, pandemi menyebabkan kinerja pelaku usaha menurun sehingga banyak pekerja mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dia memproyeksi jumlah pengangguran masih akan terus bertambah jika pandemi tidak segera terselesaikan. Mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan, ada penambahan 3 juta pengangguran akibat Covid-19, sehingga total pengangguran saat ini 9,77 juta orang, atau 7% pada Agustus 2020.

Sementara itu, Apindo juga mencatat ada setidaknya 6 juta tenaga kerja yang dirumahkan selama masa pandemi. Shinta berharap semua aturan turunan UU Omnibus Law Cipta Kerja segera rampung agar bisa terimplementasi dan berdampak positif pada dunia usaha.

Baca Juga:
Layanan Gratis, DJP: Waspadai Praktik Jual-Beli Kartu NPWP dan EFIN

Menurutnya, penerapan UU Cipta Kerja akan membuat kemampuan dunia usaha menyerap tenaga kerja makin besar. Kondisi tersebut pada akhirnya juga akan meningkatkan daya beli masyarakat.

"Konsumsi domestik driver utama agar pertumbuhan ekonomi bisa kembali pulih," ujarnya.

Pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2020 akan sebesar minus 1,7% hingga minus 0,6%. Sementara pada tahun depan, pemerintah melalui UU APBN 2021 mematok target pertumbuhan ekonomi 5%. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

26 November 2020 | 22:34 WIB

Selain konsumsi masyarakat yang akan menaikan ekonomi, ada baiknya menciptakan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Kesibukan mencari lapangan pekerjaan akan sangat lebih baik jika diganti dengan membuka lapangan pekerjaan. Salah satu caranya ialah dengan meningkatkan SDM dan membuka usaha baru. Usaha rintisan melalui media digital perlu dimaksimalkan.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 15:00 WIB KPP PRATAMA TANJUNG REDEB

Omzet Belum Tembus Rp 4,8 Miliar, Rumah Makan Padang Kukuh Ajukan PKP

Kamis, 28 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.319 triliun pada Akhir Februari 2024

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi