UNI EMIRAT ARAB

IMF Dorong Reformasi Pajak Negara MENA

Redaksi DDTCNews | Selasa, 01 November 2016 | 15:43 WIB
IMF Dorong Reformasi Pajak Negara MENA

DUBAI, DDTCNews – The International Monetary Fund (IMF) merilis laporan baru yang merekomendasikan negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara (the Middle East and North Africa/MENA) untuk mendorong memperluas basis pajaknya, termasuk dengan memperkenalkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Direktur Departemen IMF Timur Tengah dan Asia Tengah Masood Ahmed mengatakan laporan IMF tersebut mencatat tingkat pertumbuhan ekonomi di negara-negara MENA terus mengalami penurunan. Ditambah dengan rendahnya harga minyak yang menjadi faktor pendorong perlunya wilayah tersebut mengambil tindakan.

“Negara-negara dari kawasan MENA masih menghadapi dua masalah utama yang memperburuk ekonomi dan geopolitik, yaitu anjloknya harga minyak dan konflik wilayah,” ujarnya saat peluncuran tersebut laporan di Dubai, Senin (31/10).

Baca Juga:
Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Laporan ini menyoroti kemajuan yang signifikan dari banyak negara yang telah melakukan penyesuaian selama beberapa bulan terakhir dengan lingkungan ekonomi yang baru, khususnya di bidang pengeluaran dan pendapatan baru.

Beberapa negara sudah mulai melakukan penghematan biaya dalam biaya publik. Misalnya, Arab Saudi yang baru-baru ini mengumumkan sejumlah langkah untuk memangkas tagihan upah pemerintah, termasuk dengan mengurangi tunjangan dan membatasi lembur. Selain itu, Negara Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) yang juga berencana untuk mulai memperkenalkan PPN.

Ahmed mengatakan para eksportir minyak akan menghadapi permasalah yang sulit dari pertumbuhan ekonomi dan iklim anggaran penerimaan yang rendah serta adanya pemotongan belanja.

Baca Juga:
Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

“Oleh karena itu, tantangan sekarang dan di masa yang akan datang adalah untuk mencari alternatif sumber pendapatan tambahan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi untuk mempertahankan tingkat kemakmuran,” tandasnya.

Sementara itu, Managing Director IMF Christine Lagarde mengatakan negara-negara GCC telah melakukan reformasi sejak tahun lalu dalam menanggapi harga minyak yang terus menurun drastis. Dia juga menambahkan penyesuaian fiskal akan dibutuhkan dalam jangka menengah.

“Jika memungkinkan, negara harus mengambil tindakan untuk mengurangi defisit secara bertahap, sekaligus memperkuat kerangka fiskal jangka menengah dan transparansi fiskal untuk mendukung penyesuaian. Kebijakan untuk mendukung pertumbuhan dan lapangan kerja juga perlu dibuat,” ujarnya.

Sejak tahun lalu, IMF telah memperkuat hubungannya dengan negara-negara GCC melalui kunjungan negara, memberikan bantuan teknis, dan memberikan program pelatihan. IMF, seperti dilansir dalam tax-news.com, terus mendukung negara-negara GCC dalam mengatasi tantangan mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan harga minyak yang rendah. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

Senin, 22 April 2024 | 10:25 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Di Forum IMF, Sri Mulyani: Konsolidasi Fiskal Tak Ganggu Perekonomian

Selasa, 13 Februari 2024 | 12:00 WIB ARGENTINA

Omnibus Law Disetujui DPR, Ketentuan Pajak di Negara Ini Direvisi

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara

Jumat, 26 April 2024 | 13:39 WIB PENERIMAAN PAJAK

Efek Harga Komoditas, PPh Badan Terkontraksi 29,8% di Kuartal I/2024

Jumat, 26 April 2024 | 13:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Tinggal 4 Hari, DJP: WP Badan Jangan Sampai Telat Lapor SPT Tahunan

Jumat, 26 April 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perpanjangan SPT Tahunan, DJP: Tak Dibatasi Alasan Tertentu

Jumat, 26 April 2024 | 12:00 WIB PROVINSI GORONTALO

Tarif Pajak Daerah Terbaru di Gorontalo, Simak Daftarnya

Jumat, 26 April 2024 | 11:47 WIB KONSULTASI PAJAK

Ada NITKU, NPWP Cabang Tidak Berlaku Lagi?

Jumat, 26 April 2024 | 11:30 WIB KP2KP MUKOMUKO

Petugas Pajak Ingatkan WP soal Kewajiban yang Sering Dilupakan PKP