JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kegiatan usaha akan terus melambat hingga akhir tahun 2016 menyusul kontraksi dari beberapa sektor seperti pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, perikanan, dan pertambangan, serta penggalian.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resminya memberikan prediksi saldo bersih tertimbang (SBT) kuartal IV/2016 akan mencapai 0,34%.
“Di sisi lain kinerja industri pengolahan pada kuartal IV/2016 diperkirakan akan meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya,” tuturnya Senin (10/10).
Sementara itu, pertumbuhan kegiatan usaha pada kuartal III/2016 menurut saldo bersih tertimbang (SBT) 13,2% atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang mencapai 18,4%.
“Pertumbuhan yang terbatas itu terutama disebabkan perlambatan sektor industri pengolahan, khususnya subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau sejalan dengan berakhirnya faktor musiman,” katanya.
Tercatat kinerja industri pengolahan pada kuartal III/2016 tumbuh melambat dengan SBT sebesar 1,09% atau lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 3,41%.
Indeks manufaktur juga diketahui mengalami kontraksi dari 52,38% menjadi 48,74% berdasarkan nilai prompt manufacturing index (PMI).
Kontraksi PMI sektor industri pengolahan disebabkan kontraksi pada hampir seluruh komponen, terutama indeks volume pesanan dan indeks jumlah tenaga kerja yang tercatat masing-masing sebesar 47,01%. (Gfa)