Ilustrasi. Truk pengangkut mobil tersangkut pada perlintasan kereta api di Kelurahan Balowerti, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/1/2022). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah memutuskan untuk kembali memberikan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) pada tahun ini.
Kementerian Perindustrian melalui akun media sosial Twitter turut mengabarkan perpanjangan insentif PPnBM mobil DTP kepada warganet. Perpanjangan insentif tersebut hanya berlaku untuk mobil seharga Rp250 juta ke bawah.
"Hai sobat industri, ada kabar gembira nih, insentif pajak penjualan atas barang mewah (#PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP) untuk kendaraan roda empat diperpanjang loh!" bunyi cuitan akun @Kemenperin_RI, Jumat (21/1/2022).
Akun Kemenperin menjelaskan pemerintah memperpanjang insentif PPnBM DTP untuk meningkatkan utilisasi industri alat angkut dan menghidupkan industri komponen termasuk IKM. Pada akhirnya, kebijakan itu juga diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan industri otomotif nasional.
Meski demikian, terdapat perubahan skema insentif PPnBM DTP dengan tahun lalu. Pada tahun ini, pemberian insentif akan terbagi untuk mobil seharga Rp200 juta ke bawah dan Rp200-Rp250 juta.
Pada mobil seharga Rp200 juta ke bawah atau LCGC yang menurut PP 74/2021 dikenakan PPnBM 3%, diberikan insentif PPnBM DTP dengan besaran yang berbeda setiap kuartal. Pada kuartal I/2021, insentif PPnBM DTP diberikan sebesar 100% sehingga masyarakat membayar PPnBM 0%.
Kemudian, besaran insentif PPnBM DTP akan menjadi 2% pada kuartal II/2022 dan hanya 1% pada kuartal III/2022. Adapun pada kuartal IV, PPnBM harus dibayar penuh sebesar 3%.
"Skema diskon #PPnBMDTP ini memberikan 100% diskon untuk mobil LCGC pada kuartal I tahun 2022 dengan syarat local content sebesar 60%," bunyi cuitan akun tersebut.
Sementara itu, skema PPnBM DTP yang berbeda berlaku untuk mobil seharga Rp200-Rp250 juta karena pajaknya sebesar 15%. Pada kelompok mobil ini, insentif PPnBM 50% hanya diberikan pada kuartal I/2022, sehingga masyarakat cukup membayar PPnBM 7,5%.
Memasuki kuartal II/2022, tidak ada insentif yang diberikan sehingga PPnBM atas mobil harus dibayar penuh.
Besaran insentif itu lebih kecil dari tahun lalu, ketika pemerintah memberikan PPnBM DTP 100% atas mobil berkapasitas hingga 1.500 cc. Sementara itu, insentif PPnBM DTP 50% diberikan untuk kendaraan bermotor penumpang 4x2 berkapasitas mesin 1.500 sampai dengan 2.500 cc, dan PPnBM DTP 25% untuk kendaraan bermotor penumpang 4x4 dengan kapasitas mesin 1.500 sampai dengan 2.500 cc. (sap)