Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Rabu (27/10/2021).
JAKARTA, DDTCNews - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal III/2021 terpantau normal seiring dengan penurunan kasus Covid-19.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemulihan ekonomi global terus berlanjut, meski menghadapi risiko terjadinya gelombang baru penyebaran Covid-19 dan risiko disrupsi rantai pasok global.
Oleh karena itu, lanjutnya, semua anggota KSSK menyepakati komitmen untuk terus memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan dan mempertahankan momentum pemulihan ekonomi.
"Stabilitas sistem keuangan kuartal III/2021 dalam kondisi normal seiring penurunan signifikan kasus Covid-19," katanya melalui konferensi video, Rabu (27/10/2021).
Sri Mulyani menuturkan varian baru Covid-19 menjadi faktor risiko terbesar di tengah ketimpangan distribusi vaksin global. Selain itu, rantai pasok global yang lebih panjang dari perkiraan dan kenaikan harga energi juga mulai memicu inflasi di sejumlah negara.
Kondisi tersebut membuat OECD dan IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2021. OECD memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2021 ke level 5,7% dari sebelumnya 5,8%, sedangkan IMF menjadi 5,9% dari semula 6,0%.
Menkeu menilai pemulihan ekonomi nasional terus berlanjut didukung penanganan Covid-19. Data kasus harian Covid-19 terus menurun sejak awal Agustus 2021 sehingga aktivitas ekonomi berangsur pulih.
"Pemerintah melalui instrumen APBN terus bekerja keras untuk mengatasi pandemi, memberikan perlindungan sosial, dan mempercepat pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani.
Di sisi lain, pemerintah juga menjaga daya beli dan pemulihan ekonomi melalui peningkatan bantuan sosial serta dukungan bagi UMKM dan sektor usaha pada saat pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM).
Menurut menkeu, penerapan kebijakan PPKM yang didukung dengan strategi belanja negara yang responsif terbukti efektif dalam menurunkan kasus harian Covid-19, bahkan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. (rig)