Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat total sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) per Januari 2021 sudah mencapai Rp120,15 triliun, naik 252% dari periode yang sama tahun lalu sejumlah Rp34,15 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan angka SiLPA tersebut disebabkan angka pembiayaan anggarn yang tumbuh 140,7% pada Januari 2021 dengan realisasi sebesar Rp165,86 triliun dan defisit anggaran yang tercatat Rp45,71 triliun.
"Hingga 31 Januari penerbitan SBN neto Rp169,7 triliun naik cukup tajam dari tahun lalu Rp72 triliun karena defisit Januari ini naik tajam dari Januari 2020 yang [defisitnya] belum direvisi, makanya kalau dilihat issuance [SBN] masih rendah," katanya, dikutip Jumat (26/2/2021).
Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan, realisasi pembiayaan utang pada Januari 2021 sudah mencapai 63,7% dari target realisasi pembiayaan utang kuartal I/2021 dengan penerbitan SBN senilai Rp342 triliun.
Seiring dengan nilai SiLPA yang besar, lanjut menkeu, kebijakan pembiayaan anggaran akan terus disesuaikan. Adapun akumulasi SiLPA yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan anggaran mencapai Rp80 triliun hingga Rp100 triliun.
Untuk diketahui, pembiayaan anggaran sebesar Rp1.190,95 triliun pada tahun lalu masih menyisakan SiLPA sebesar Rp234,65 triliun. Dengan pemanfaatan SiLPA, Sri Mulyani berharap tekanan terhadap SBN dapat dikurangi.
"Dengan adanya penggunaan SiLPA tahun ini, kami akan menyesuaikan volume issuance dari SBN kita sehingga akan ada penurunan tekanan pada pasar SBN dan ini diharapkan dapat mengendalikan biaya utang kita," tuturnya. (rig)