Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah telah memperluas implementasi ekosistem logistik nasional (national logistic ecosystem/NLE) menjadi 53 pelabuhan dan 7 bandara hingga 2024.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan DJBC Budi Prasetiyo mengatakan perluasan penerapan NLE bertujuan membuat sistem logistik nasional menjadi lebih efisien. Menurutnya, penerapan NLE juga mampu menurunkan biaya logistik di Indonesia.
"Dengan penerapan NLE, pengguna jasa mampu mengefisiensi waktu dan biaya untuk pengeluaran peti kemas dari pelabuhan," katanya, dikutip pada Senin (20/1/2025).
Budi menuturkan NLE merupakan ekosistem logistik yang menyelaraskan arus lalu lintas barang, informasi, dan dokumen internasional dan domestik.
NLE berorientasi pada kerja sama antar-instansi pemerintah dan swasta, melalui pertukaran data, simplifikasi proses, serta penghapusan repetisi dan duplikasi.
Dia menjelaskan NLE telah didukung sistem teknologi informasi yang mencakup seluruh proses logistik terkait dan menghubungkan sistem-sistem logistik yang telah ada.
Berdasarkan Inpres 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional, terdapat 4 pilar dalam NLE yang meliputi simplifikasi proses bisnis pemerintah, kolaborasi platform logistik, kemudahan pembayaran, dan tata ruang (penataan infrastruktur).
Menurutnya, penerapan NLE juga menjadi jawaban dalam merespons dari tantangan perbaikan arus logistik nasional sehingga makin efisien dan sistematis.
Budi pun mengutip hasil survei Program Kemitraan Indonesia Australia untuk Perekonomian (Prospera) pada 2023 yang menunjukkan NLE mampu mendorong efisiensi waktu dan biaya. Hal ini pada akhirnya juga meningkatkan daya saing perekonomian tingkat global.
"Perbaikan layanan kepabeanan akan selalu kami upayakan demi peningkatan daya saing Indonesia di pasar global," ujarnya. (rig)