KEBIJAKAN MONETER

BI Kembali Pertahankan Suku Bunga di Level 6 Persen

Muhamad Wildan
Rabu, 20 Maret 2024 | 14.45 WIB
BI Kembali Pertahankan Suku Bunga di Level 6 Persen

Gubernur BI Perry Warjiyo. 

JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan BI Rate sebesar 6% dengan suku bunga deposit facility sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility sebesar 6,75%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI Rate sebesar 6% diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar sekaligus untuk memastikan inflasi tetap terkendali di rentang 2,5±1% pada 2024.

"Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga," ujar Perry, Rabu (20/3/2024).

BI mencatat nilai tukar rupiah pada Maret 2024 masih relatif stabil meski terdapat penurunan aliran modal asing akibat ketidakpastian pasar keuangan global.

Akibat perkembangan tersebut, nilai tukar rupiah tercatat melemah sebesar 2,02% bila dibandingkan dengan nilai tukar pada Desember 2023. Meski demikian, nilai tukar rupiah masih lebih baik bila dibandingkan dengan ringgit Malaysia, won Korea, dan baht Thailand yang melemah sebesar 3,02%, 3,87%, dan 5,39%.

Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan akan stabil seiring dengan kembali masuknya modal asing. Tak hanya itu, kebijakan stabilisasi lewat instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI akan terus dioptimalkan.

Mengenai inflasi, BI mencatat inflasi pada 2024 akan tetap terkendali seiring dengan terjangkarnya ekspektasi inflasi dalam sasaran, kapasitas ekonomi yang mampu merespons permintaan domestik, dan imported inflation yang rendah.

Secara khusus, inflasi komponen harga pangan bergejolak atau volatile food diperkirakan akan turun seiring dengan meningkatnya produksi pangan pada musim panen.

"BI akan terus memperkuat kebijakan moneter pro-stability dan meningkatkan sinergi kebijakan dengan pemerintah pusat dan daerah sehingga inflasi tahun 2024 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%," ujar Perry. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.