Ilustrasi.
OTTAWA, DDTCNews – Jika pengenaan pajak baru terhadap perusahaan di Kanada yang mendapatkan laba tinggi selama pandemi (windfall tax) diterapkan, akan ada potensi peningkatan penerimaan.
Office of the Parliamentary Budget di Kanada, seperti dilansir Tax Notes International Volume 102 tahun 2021, mengatakan proyeksi peningkatan penerimaan itu didapatkan jika tarif pajak penghasilan badan digandakan.
“Penggandaan tarif PPh badan sebesar 15% terhadap laba ‘berlebih’ (excess profit) yang diperoleh perusahaan dapat meningkatkan penerimaan senilai C$7,9 miliar,” ungkap Office of the Parliamentary Budget, dikutip pada Kamis (15/7/2021).
Laporan dari Office of the Parliamentary Budget dibuat atas dasar permintaan salah satu anggota Parlemen Kanada, yaitu Peter Julian.
Julian merupakan anggota parlemen yang sempat mengkritisi ketiadaan pajak kekayaan, pajak atas laba selama pandemi (pandemic profit tax), atau jenis pajak serupa lainnya yang melawan praktik penghindaran atau penggelapan pajak di Kanada.
Excess profit, masih dalam laporan tersebut, didefinisikan sebagai besaran laba yang melebihi ekspektasi untuk didapatkan pada tahun pajak 2020. Adapun ekspektasi laba dihitung berdasarkan pada rata-rata profit margin 2014-2019.
Namun demikian, nilai yang diperoleh tidak memperhitungkan kemungkinan respons perilaku wajib pajak terhadap kebijakan tersebut.
Sektor yang dinilai paling memiliki excess profit terbesar adalah manufaktur, yaitu lebih dari C$12,4 miliar pada 2020. Sektor terbesar selanjutnya adalah ekstraksi sumber daya alam, administrasi publik, dan kesehatan.
Sementara itu, sektor seni dan hiburan memiliki excess profit terendah. Adapun besaran excess profit tidak tercantum untuk sektor pendidikan dan jasa makanan.
Kebijakan yang tidak biasa ini sebetulnya bukan ide baru. Institute for Public Policy Research di Inggris pernah mempublikasi laporan mengenai ide serupa. Meski konsolidasi fiskal untuk menambah penerimaan dapat dilakukan 2 atau 3 tahun lagi, pajak tambahan atas mereka yang ‘beruntung’ dapat dilakukan lebih cepat.
Selain itu, dari survei yang dilakukan, ternyata lebih dari 50% masyarakat akan mendukung kebijakan tersebut.
US Representative Tulsi Gabbard menawarkan pengenaan pajak atas laba berlebih sebesar 95% terhadap perusahaan raksasa seperti Amazon, Google, Facebook, dan Walmart. Perusahaan-perusahaan itu mengalami peningkatan laba secara pesat selama pandemi.
Alphabet Inc, induk perusahaan Google, melanjutkan pesatnya peningkatan laba sebesar 34% atau senilai US$14 miliar pada kuartal pertama 2021 dibandingkan dengan kinerja pada kuartal yang sama tahun lalu.
Kanada sendiri bahkan pernah menerapkannya pada masa perang dunia kedua, yaitu excess profit tax dengan tarif 100%. Selain itu, pemerintah Kanada juga tengah mengenakan luxury tax sebesar 20% dari barang mewah pembelian oleh masyarakat yang masih mampu membelinya. (kaw)