Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Otoritas pajak Vietnam mengembangkan layanan asistensi virtual untuk wajib pajak dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Dirjen Pajak Mai Xuan Thanh mengatakan pengembangan asisten virtual ini menjadi upaya otoritas mereformasi pelayanan kepada wajib pajak. Modernisasi layanan menggunakan AI tersebut merupakan inovasi Kantor Pajak Hanoi.
"Implementasinya menandai perubahan besar pada metode dukungan wajib pajak dari tradisional menuju pendekatan yang lebih maju dan efisien," katanya, dikutip pada Kamis (28/11/2024).
Thanh mengatakan asisten virtual menggunakan AI diharapkan mampu memenuhi kebutuhan semua wajib pajak, baik badan maupun orang pribadi. Bagi organisasi, inovasi ini juga dapat mendukung kampanye kesadaran pajak.
Agar asisten virtual berjalan efektif, dia meminta jajarannya untuk terus memperkaya dan memverifikasi basis data. Selain itu, kemampuan asisten virtual dapat diperluas untuk memastikan pelayanan kepada wajib pajak lebih efektif dan efisien.
Asisten virtual dirancang untuk memberikan dukungan sepanjang waktu kepada wajib pajak. Setelah melewati 8 bulan pengembangan, layanan tersebut diluncurkan dan mulai diuji coba di Kantor Pajak Hanoi.
Pengembangan layanan asisten virtual menjadi bagian dari proyek komprehensif untuk mengintegrasikan AI ke dalam sistem pajak. Asisten virtual ini juga merupakan salah satu aplikasi AI di sektor pajak, yang dirancang untuk mengonsolidasikan peraturan, kebijakan, dan prosedur administratif pajak.
Asisten virtual telah memuat lebih dari 10.000 tanya-jawab umum dwibahasa sehingga mampu memberikan respons cepat dan akurat terhadap pertanyaan wajib pajak, menyediakan akses ke formulir pajak, serta memberikan panduan yang dibutuhkan.
Asisten virtual dapat diakses 24/7 serta tersedia melalui berbagai platform, termasuk portal pajak, aplikasi eTax Mobile, dan aplikasi iHanoi.
Sementara itu, Wakil Ketua Komite Rakyat Hanoi Ha Minh Hai menilai layanan asisten virtual perlu terus dikembangkan agar memenuhi semua kebutuhan wajib pajak. Menurutnya, layanan ini juga dapat diintegrasikan dengan fitur-fitur canggih seperti analisis data.
"Otoritas dapat menghimpun masukan dari wajib pajak untuk membantu menyempurnakan layanan ini, menyelaraskan fitur-fitur dengan kebutuhan wajib pajak di lapangan, serta memastikan pengembangan yang berkelanjutan," ujarnya dilansir vir.com.vn. (sap)