Ilustrasi.Â
EDINBURGH, DDTCNews - Pemerintah Skotlandia mengumumkan perubahan lapisan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi mulai tahun fiskal 2024-2025.
Menteri Keuangan Shona Robison mengatakan pemerintah akan mengenakan tarif PPh sebesar 45% kepada masyarakat dengan penghasilan antara EUR75.001 atau sekitar Rp1,27 miliar hingga EUR125.140 atau Rp2,12 miliar. Menurutnya, ketentuan ini akan membuat masyarakat berpenghasilan besar membayar pajak lebih tinggi.
"Perubahan ini tidak akan berdampak pada mereka yang merupakan tulang punggung pelayanan publik seperti guru, polisi, dan perawat," katanya, dikutip pada Kamis (21/12/2023).
Robison mengatakan perubahan lapisan tarif PPh orang pribadi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mengoptimalkan penerimaan. Kebijakan ini juga bertujuan memastikan anggaran untuk berbagai pelayanan publik tetap memadai.
Dengan kebijakan ini, lapisan tarif PPh orang pribadi di Skotlandia akan bertambah dari 5 menjadi 6 lapis. Pemerintah memiliki batasan penghasilan tidak kena pajak senilai EUR12.570.
Pada penghasilan EUR12.571 hingga EUR14.876, tarif PPh yang dikenakan sebesar 19%, sedangkan tarif 20% berlaku untuk penghasilan EUR14.877 hingga EUR26.561. Semetara itu, tarif pajak 21% berlaku untuk penghasilan EUR26.562 hingga EUR43.662, serta tarif pajak 42% dikenakan pada penghasilan EUR43.663 hingga EUR75.000.
Setelahnya, ada tarif PPh baru sebesar 45% bagi wajib pajak dengan penghasilan EUR75.001 hingga EUR125.140. Adapun untuk masyarakat dengan penghasilan di atas EUR125.140, kini tarif pajaknya naik dari 47% menjadi 48%.
Pemerintah memperkirakan ada 114.000 wajib pajak yang bakal membayar tarif PPh sebesar 45%. Di sisi lain, ada 40.000 wajib pajak yang akan mulai dikenakan tarif pajak 48%.
Komisi Fiskal Skotlandia mengestimasi penambahan lapisan tarif PPh orang pribadi tersebut akan menambah penerimaan negara senilai EUR1,5 miliar. Dengan demikian, total penerimaan pajak penghasilan diperkirakan meningkat menjadi EUR18,8 miliar pada tahun pajak 2024-2025.
"Hal ini berarti makin banyak masyarakat Skotlandia yang memenuhi syarat untuk membayar lebih lebih tinggi seiring dengan kenaikan upah," ujarnya dilansir standard.co.uk. (sap)