KEBIJAKAN PEMERINTAH

APBN Surplus, Sri Mulyani: Jadi Modal untuk Antisipasi Gejolak Global

Dian Kurniati | Selasa, 02 Agustus 2022 | 09:15 WIB
APBN Surplus, Sri Mulyani: Jadi Modal untuk Antisipasi Gejolak Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memandang kinerja APBN yang positif akan menjadi modal kuat untuk mengantisipasi gejolak dan ketidakpastian global.

Sri Mulyani mengatakan perang Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut telah mengerek inflasi dan melemahkan ekonomi global. Menurutnya, pemerintah akan menggunakan APBN sebagai instrumen untuk menjaga stabilisasi ekonomi di dalam negeri.

"Kinerja APBN yang positif dan membaik ini menjadi modal yang sangat baik untuk mengantisipasi perkembangan gejolak dan ketidakpastian perekonomian global," katanya dalam konferensi pers KSSK, dikutip pada Selasa (2/8/2022).

Baca Juga:
Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Sri Mulyani menuturkan pengelolaan APBN telah menghadapi tantangan berat akibat pandemi Covid-19. Defisit APBN sempat melebar karena pendapatan negara merosot dan kebutuhan belanja untuk menangani pandemi dan dampaknya pada masyarakat terus melonjak.

Seiring dengan pandemi yang tertangani, sambungnya, APBN perlahan-lahan pulih. Bahkan ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta dan Omicron, tren pemulihannya dapat tetap terjaga.

Pemerintah mencatat APBN terus menunjukkan tren perbaikan pada semester I/2022. Pada paruh pertama tahun ini, APBN masih mengalami surplus senilai Rp73,6 triliun atau 0,39% dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Juga:
Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Surplus itu terjadi karena pendapatan negara mencapai Rp1.317,2 triliun dan belanja negara mencapai Rp1.243,6 triliun. Pendapatan negara itu utamanya ditopang penerimaan perpajakan dengan realisasi mencapai Rp1.035,9 triliun karena penguatan ekonomi dan implementasi UU 7/2021.

Menurut Sri Mulyani, pemerintah akan terus mewaspadai berbagai dinamika ekonomi global seperti lonjakan inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara maju yang dapat merembet ke negara berkembang.

Sembari menyehatkan APBN, pemerintah akan berupaya mengendalikan inflasi, melindungi daya beli masyarakat, serta menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah akan terus menjaga daya tahan ekonomi Indonesia dengan memakai instrumen fiskal atau APBN. Contohnya melalui subsidi dan kompensasi yang menjadi shock absorber dari gejolak harga-harga global terutama di bidang pangan dan energi," ujarnya. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

Kamis, 18 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Jaga Kesehatan APBN, Bagaimana Cara Optimalkan Penerimaan Negara?

Kamis, 18 April 2024 | 15:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Surat Pernyataan Wajib Pajak Non-Efektif

Kamis, 18 April 2024 | 14:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Susun RKP, Ekonomi Ditarget Tumbuh 5,3 - 5,6 Persen pada Tahun Depan

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PERINDUSTRIAN

Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Timur Tengah Terhadap Industri

Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?