Presiden Brazil Jair Bolsonaro menghadiri upacara peringatan 1000 hari pemerintahannya di Istana Planalto di Brasilia, Brazil, Senin (27/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marcelino/aww/cfo
BRASILIA, DDTCNews - Pemerintah Brasil berencana meningkatkan tarif pajak atas laba bersih atau Contribuição Social sobre o Lucro Líquido (CSLL) bagi sektor perbankan dan sektor keuangan nonperbankan.
Tarif CSLL atas sektor perbankan akan ditingkatkan dari 20% menjadi 21%. Bagi perusahaan sektor keuangan lainnya, tarif CSLL akan naik dari 15% menjadi 16%.
"Pungutan mulai dikenakan pada 1 Agustus hingga 31 Desember 2022," bunyi keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Menteri Ekonomi Brasil Paulo Guedes, dikutip Senin (9/5/2022).
Bila keputusan ini disetujui parlemen, Pemerintah Brasil mengekspektasikan tambahan penerimaan pajak senilai BRL244 juta atau setara Rp689 miliar.
Tambahan penerimaan pajak dari kenaikan tarif CSLL khusus sektor keuangan tersebut rencananya digunakan untuk mendanai program refinancing atas utang UMKM. Program ini diekspektasikan memakan biaya hingga BRL500 juta.
Selain meningkatkan tarif CSLL sektor keuangan, Bolsonaro tercatat sudah mengurangi keringanan pajak yang diberikan di Free Trade Zone (FTZ) Manaus.
Pengurangan insentif di FTZ Manaus tak memerlukan persetujuan dari parlemen. Adapun tambahan penerimaan dari pengurangan fasilitas diharapkan mencapai BRL250 juta.
Untuk diketahui, CSLL adalah pajak atas laba bersih yang dikenakan oleh Pemerintah Brasil atas korporasi untuk mendanai program jaminan sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Tarif CSLL yang berlaku secara umum atas korporasi yang tak bergerak di sektor keuangan hanya sebesar 9%, lebih rendah dari tarif CSLL yang berlaku atas sektor keuangan bank dan nonbank. (sap)