Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara peletakan bunga memperingati 78 tahun dicabutnya pengepungan Lenigrad dalam Perang Dunia ke-2 di Piskaryovskoye Memorial Cemetery di Saint Petersburg, Rusia, Kamis (27/1/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS/aww/cfo
MOSKOW, DDTCNews – Pemerintah Rusia berhasil mengumpulkan tambahan penerimaan senilai RUB83 miliar atau setara Rp15,87 triliun sepanjang tahun lalu. Tambahan tersebut diperoleh dari kenaikan tarif pajak penghasilan (PPh) baru untuk orang kaya, dari 13% menjadi 15%, sejak 2021.
Rusia sempat bertahan dengan ketentuan tarif flat untuk PPh orang pribadi sejak 2001 silam. Pemerintah Rusia saat itu meyakini tarif flat bisa mencerminkan keadilan, meningkatkan penerimaan pajak, dan mereduksi peluang wajib pajak menyembunyikan penghasilan mereka.
Namun, mulai 1 Januari 2021 lalu Negeri Beruang Putih akhirnya memperkenalkan sistem pengenaan PPh baru yang mengadopsi tarif pajak progresif. Salah satu lapisannya menyasar individu-individu terkaya.
Pada 2020 Presiden Rusia Vladimir Putin merevisi UU PPh dengan mengubah tarif individu berpenghasilan tahunan lebih dari 5 juta rubel Rusia atau setara dengan Rp956 juta. Beban tarif PPh orang pribadi untuk kelompok penghasilan ini naik dari 13% menjadi 15%.
Putin memastikan tambahan penerimaan yang diperoleh dari perubahan skema pemungutan PPh ini akan dialokasikan untuk kepentingan pendanaan program sosial dan program lainnya yang menyangkut kelompok usia rentan, termasuk anak-anak.
“Pendapatan tambahan akan dibatasi untuk menyediakan pembayaran sosial dan program untuk kelompok rentan dan anak-anak yang sakit,” dikutip dari themoscowtimes.com, Jumat (11/2/2022).
Kendati mengalami kenaikan tarif PPh untuk lapis penghasilan tertinggi dan perubahan skema pemungutan pajak, Rusia masih menjadi salah satu negara dengan tarif PPh orang pribadi terendah di dunia. Penduduk dengan penghasilan tahunan hingga RUB5 juta atau setara Rp956 juta dikenakan tarif PPh 13%.
Berlakunya sistem baru ini berhasil menambah pendapatan negara hingga RUB83 miliar. Hal ini membuat anggaran tahunan pemerintah mengalami surplus dan meningkatkan jumlah cadangan mata uang asing yang tersimpan di bank sentral.
Lebih dari 50% tambahan pendapatan dibayarkan oleh penduduk yang berbasis di Moskow. Kemudian, beberapa daerah termiskin di negara itu, seperti Dagestan juga menjadi salah satu daerah yang melaporkan pendapatan pajak tambahan tertinggi. (vallencia/sap)