Menteri Keuangan Sri Mulyani. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra./hp.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah berupaya untuk mengejar defisit anggaran pada tahun ini yang lebih rendah dari yang sudah tercantum pada APBN 2022 senilai Rp868 triliun atau 4,85% dari PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan berupaya menurunkan defisit anggaran secara signifikan pada tahun ini demi mengurangi kebutuhan pembiayaan pada tahun ini.
"Ini juga sangat bagus untuk memulihkan kembali fondasi kebijakan fiskal dan menjaga perekonomian kita ke depan," katanya, Kamis (27/1/2022).
Berdasarkan perhitungan Badan Kebijakan Fiskal (BKF), defisit anggaran 2022 bisa ditekan hingga 4,3% dari PDB. Adapun defisit anggaran pada tahun lalu mencapai Rp783,7 triliun atau 4,65% dari PDB. Defisit anggaran tahun lalu itu lebih rendah dari target sebesar 5,75% dari PDB.
Defisit anggaran 2021 yang lebih rendah dari target tersebut tidak terlepas dari tingginya pendapatan negara yang mencapai Rp2.003,06 triliun atau 114,88% dari target. Seluruh pos penerimaan, baik pajak, bea dan cukai, maupun PNBP mampu melampaui target.
Meski demikian, target pendapatan pada tahun ini dipatok lebih rendah dibandingkan dengan angka realisasi pendapatan tahun lalu. Tahun ini, pemerintah menargetkan pendapatan negara mencapai Rp1.846,1 triliun.
Selain itu, lanjut Sri Mulyani, defisit anggaran yang ditekan juga dapat membantu pemerintah untuk menstabilkan pasar obligasi dan juga lebih siap dalam menghadapi berbagai dinamika yang berpotensi berdampak terhadap sektor keuangan.
Tahun ini, terdapat risiko-risiko yang berpotensi berdampak terhadap sektor keuangan seperti risiko capital outflow akibat tapering off oleh AS, inflasi global akibat krisis energi energi di Eropa, dan gejolak geopolitik antara AS dan Rusia. (rig)