DALAM satu dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Kamboja melaju sangat cepat. Kendati demikan, angka pendapatan per kapitanya masih jauh berada dibawah negara tetangga dalam kawasan ASEAN.
Perekonomian Kamboja didukung oleh empat sektor utama yaitu, pertanian, pariwisata, garmen dan properti. Perekonomian Kamboja terus menunjukkan peningkatan dan mencapai kemajuan siknifikan khususnya disektor pariwisata, konstruksi, perdagangan dan industri garmen.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah menurunkan tingkat kemiskinan dari 47% pada tahun 1994 menjadi sekitar 31% pada tahun 2007. Dengan kata lain Kamboja telah berhasil menurunkan tingkat kemiskinan setiap tahun sebesar 1%.
Menariknya, Kamboja tidak memiliki perjanjian anti pajak berganda dengan negara manapun. Dia sekaligus menjadi satu-satunya negara Asean yang tidak memiliki tax treaty. Begitu pula dengan pengaturan mengenai ketentuan transfer pricing, meskipun penerapan ketentuan arm’s length basis tetap harus diterapkan. (Sumber: IMF & World Bank-2016/ Bsi)
Uraian | Keterangan |
Sistem pemerintahan, politik | Monarki |
PDB nominal | US$18,16 juta (2015) |
Pertumbuhan ekonomi | 6,9% (2015) |
Populasi | 15,3 juta |
Tax ratio | 8% (2014) |
Otoritas pajak | General Department of Taxation (GDT) |
Sistem perpajakan | Self assessment |
Tarif PPh badan | 20%, khusus migas & tambang 30% |
Tarif PPh orang pribadi | 0-20% |
Tarif pajak dividen | 14% |
Tarif pajak bunga | 14% |
Tarif pajak royalti | 14% |
Tax treaty | tidak ada |