KAMBOJA

Sepakat dengan Trump, Barang Kamboja Kena Bea Masuk 19% ke AS

Aurora K. M. Simanjuntak
Selasa, 05 Agustus 2025 | 17.30 WIB
Sepakat dengan Trump, Barang Kamboja Kena Bea Masuk 19% ke AS
<table style="width:100%"> <tbody> <tr> <td> <p>Ilustrasi.</p> </td> </tr> </tbody> </table>

PHNOM PENH, DDTCNews - Kamboja dan Amerika Serikat (AS) akhirnya menyepakati pengenaan tarif bea masuk sebesar 19% atas barang-barang dari Kamboja yang dipasok ke pasar AS. Kesepakatan ini tercapai setelah melalui proses negosiasi yang panjang.

Tarif impor resiprokal yang dikenakan AS terhadap Kamboja ini lebih rendah dari rencana awal sebesar 49%. Perdana Menteri Kamboja Hun Manet mengatakan penurunan tarif ini sangat penting untuk menjaga perekonomian di dalam negeri.

"Saya juga meminta pengurangan tarif impor Kamboja untuk memungkinkan pembangunan berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup rakyat," ujarnya, dikutip pada Selasa (5/8/2025).

Hun Manet mengatakan dirinya sudah menelepon Presiden AS Donald Trump secara langsung untuk menyampaikan apresiasi atas kesepakatan dagang yang tercapai. Melalui kesepakatan ini, Kamboja kesempatan untuk meningkatkan perdagangannya dengan AS.

Selain itu, dia juga mengapresiasi AS yang ikut mendorong gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand. Sebab, sebelumnya Trump sempat mengancam tidak bernegosiasi dengan Kamboja apabila konflik dengan Thailand masih berlanjut.

"Dalam percakapan telepon dengan Presiden Trump, saya menekankan pentingnya perdamaian dan pembangunan di Kamboja, sebuah negara yang sedang memulihkan diri dari perang saudara selama 500 tahun," katanya.

Hun Manet mengatakan AS tertarik dengan sejarah dan komitmen Kamboja terhadap perdamaian sehingga setuju untuk menurunkan tarif impor resiprokal.

"Dia [Trump] mengatakan kepada saya bahwa hal itu akan membuat Kamboja senang,” ujarnya seperti dilansir cambodianess.com.

Sebagai informasi, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, serta Pakistan menjadi jajaran negara Asia yang dikenakan tarif bea masuk sebesar 19% oleh AS. Secara terperinci, pembaruan kesepakatan tarif impor AS dengan puluhan mitra dagang telah dimuat dalam keterangan White House. (dik)

Editor : Dian Kurniati
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.