Partner Research and Training Services DDTC B. Bawono Kristiaji (kedua dari kanan atas) bersama penerima beasiswa serta pembicara dan sebagian peserta kuliah umum.Ā
MALANG, DDTCNews ā Sebagai wujud nyata dukungan untuk mengembangkan pendidikan perpajakan, DDTC kembali memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi. Beasiswa kali ini diberikan kepada 3 mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB).
Partner Research and Training Services DDTCĀ B. Bawono Kristiaji memberikan beasiswa tersebut secara simbolis. Pemberian beasiswa ini juga merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerja sama pendidikan antara DDTC dan FIA UB.
āSelamat kepada 3 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa ini. Pemberian beasiswa ini masih bisa terus berlanjut ke depannya seiring dengan bentuk kerja sama lain,ā ungkap Bawono, Kamis (19/11/2020).
Bawono mengatakan pemberian beasiswa ini menjadi wujud nyata partisipasi DDTC dalam konteks pengembangan pendidikan perpajakan di Indonesia. Hingga saat ini, DDTC sudah menjalin kerja sama dengan 26 perguruan tinggi.
Selain UB, 25 perguruan tinggi lainnya antara lain Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Kristen Petra, Institut STIAMI, dan Universitas Sebelas Maret
Ada pula STHI Jentera, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, YKPN Yogyakarta, Universitas Multimedia Nusantara, IBI Kwik Kian Gie, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Pamulang.
Kemudian, ada Universitas Trunojoyo Madura, Universitas 17 Agustus 1945, Universitas Negeri Padang, Universitas Bina Sarana Informatika, Universitas Sumatera Utara, Universitas Jambi, UPN Veteran Jakarta, Universitas Jember, Universitas Mataram, dan Universitas Gunadarma.
Sekretaris Prodi Perpajakan Priandhita Sukowidyanti Asmoro dalam sambutannya juga memberikan selamat kepada mahasiswa yang berhasil menerima beasiswa sekaligus menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan DDTC
āSaya mewakili Program Studi Perpajakan menyampaikan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan DDTC kepada mahasiswa Program Studi Perpajakan FIA UB mulai dari program magang hingga beasiswa ini,ā ujar Priandhita.
Dalam kesempatan ini, diselenggarakan pula kuliah umum bertajuk Tax Consultant Adaptation During New Normal Condition. Specialist of Transfer Pricing Services Alfiah Ramadhani mengatakan pandemi Covid-19 menuntut setiap pihak mengubah pola kerja dan interaksi agar tetap bisa beraktivitas.
Menurutnya, penyesuaian tersebut juga dilakukan oleh konsultan pajak, termasuk DDTC. Dia menyebut DDTC melakukan penyesuaian dalam pola sistem kerja dan pola interaksi agar tetap dapat mempertahankan performa kerja meski aktivitas dibatasi.
āPola kerja dan interaksi yang sudah diatur ini ditujukan untuk me-maintenance performa kerja, dari engagement dengan client sampai dengan keluarnya produk. Pola kerja secara online ini tidak hanya dijalin dengan client tetapi juga dengan rekan kerja dan stakeholder lain,ā jelas Alfi.
Alfi selanjutnya menerangkan mengenai kemampuan atau keahlian yang dibutuhkan mahasiswa untuk berkarir sebagai konsultan pajak. Dia menyebut terdapat 4 kemampuan yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu pengetahuan perpajakan, komunikasi, etika bekerja, dan kreativitas.
Alfi menjabarkan 5 cara agar mahasiswa dapat mempersiapkan diri untuk menjadi konsultan pajak. Pertama, menetapkan bidang konsultansi pajak yang ingin ditekuni. Kedua, mendalami pelajaran yang berfokus pada bidang yang dipilih.
Ketiga, mengikuti kegiatan non-akademik untuk meningkatkan soft skill. Keempat, mempelajari seluk-beluk profesi, peluang kerja, dan dunia konsultan pajak. Kelima, menyusun strategi melamar bekerja sebagai konsultan pajak.
Sebagai informasi, salah satu misi DDTC adalah mengeliminasi asimetri informasi dalam komunitas perpajakan di Indonesia. Pada saat bersamaan, DDTC berkomitmen untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia (SDM). Kuliah umum dan pemberian beasiswa ini menjadi salah satu wujud nyata dari misi tersebut. (kaw)