INGGRIS

Kalah Voting, Boris Ajukan Surat Penundaan Brexit

Nora Galuh Candra Asmarani | Senin, 21 Oktober 2019 | 09:13 WIB
Kalah Voting, Boris Ajukan Surat Penundaan Brexit

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

LONDON, DDTCNews – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengirim surat pada Uni Eropa (UE) untuk kembali meminta perpanjangan waktu atas keluarnya Inggris dari UE (Brexit). Hal tersebut dilakukan lantaran Johnson kalah dalam voting di parlemen pada Sabtu (19/10/2019),

Adapun voting tersebut terkait dengan persetujuan hasil amendemen kesepakatan Brexit antara UE dan Inggris. Kekalahan itu membuat Johnson harus mengirimkan surat permohonan penundaan waktu Brexit, tetapi dia menolak untuk menandatangani surat tersebut.

“Sejak menjadi Perdana Menteri, saya sudah menjelaskan dan hari ini kembali memaparkan pandangan saya, dan posisi pemerintah bahwa perpanjangan lebih lanjut akan merusak kepentingan Inggris dan mitra UE kami,” tulis Johnson dalam suratnya.

Baca Juga:
Kurs Pajak Hari Ini: Rupiah Berbalik Melemah, Dolar AS Menguat

Pada awalnya, Johnson merasa yakin akan memenangkan voting atas hasil amendemen kesepakatan Brexit. Namun, sebaliknya, voting di parlemen menunjukkan hasil 322-306, yang berarti lebih banyak anggota parlemen yang menolak hasil kesepakatan baru tersebut.

Adapun salah satu hasil kesepakatan Johnson dan UE yang menuai penolakan adalah adanya pemeriksaan bea cukai pada perbatasan antara Irlandia dan provinsi Inggris di Irlandia Utara. Permasalahan ini memang menjadi salah satu hambatan utama dari Brexit

Lebih lanjut, selain surat tanpa tanda tangan yang berisi permohonan penundaan, Johnson juga mengirimkan dua surat lainnya. Surat kedua berisi salinan undang-undang penundaan Brexit atau Benn Act. Surat ketiga berisi penjelasan atas ketidakinginan Johnson atas penundaan Brexit

Baca Juga:
Kurs Pajak Minggu Ini: Rupiah Menguat Atas Mayoritas Mata Uang Mitra

Sementara itu, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk mengatakan telah berbicara dengan Johnson tentang hasil voting dan mengatakan surat permintaan perpanjangan waktu telah tiba. Selain itu, Tusk berujar akan berkonsultasi dengan para pemimpin UE lainnya tentang bagaimana harus bereaksi.

"Saya sekarang akan mulai berkonsultasi dengan para pemimpin Uni Eropa tentang bagaimana harus bereaksi," tulis Tusk pada Twitternya, seperti dilansir euronews.com.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 28 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Utang Pemerintah Tembus Rp 8.319 triliun pada Akhir Februari 2024

Rabu, 27 Maret 2024 | 09:21 WIB KURS PAJAK 27 MARET 2024 - 02 APRIL 2024

Kurs Pajak Hari Ini: Rupiah Berbalik Melemah, Dolar AS Menguat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:15 WIB KINERJA FISKAL

Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Staf Ahli Menkeu: Seluruh Aplikasi Pajak Bakal Dipusatkan ke Coretax

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi