LONDON, DDTCNews – Pemerintah Inggris berencana menaikkan tarif pajak penghasilan (PPh) orang pribadi sebesar 2 poin persen. Pada saat bersamaan, iuran jaminan sosial juga bakal dipangkas sebesar 2 poin persen.
Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves tidak bersedia mengonfirmasi kabar tersebut. Menurutnya, pemerintah akan menyiapkan anggaran yang foksu pada keadilan sembari tetap mempertimbangkan ruang fiskal yang tersedia.
"Ada banyak spekulasi mengenai pilihan yang akan saya buat. Namun, saya ingin masyarakat paham dengan kondisi yang kita hadapi, prinsip-prinsip yang melandasi pilihan saya, serta mengapa saya yakin pilihan itu tepat bagi negara ini," katanya, dikutip pada Jumat (7/11/2025).
Reeves menuturkan Inggris sesungguhnya memiliki kekuatan ekonomi yang besar. Namun, Inggris tak mampu mencapai potensi ekonomi yang sesungguhnya akibat salah urus oleh pemerintahan Partai Konservatif.
Ke depan, pemerintah Inggris akan fokus untuk melindungi keberlangsungan National Health Service (NHS). Selain itu, pemerintah juga akan fokus menekan utang dan mengatasi krisis biaya hidup (cost of living crising).
"Pilihan yang saya buat dalam anggaran ini akan berfokus pada penurunan inflasi yang mendukung penurunan suku bunga dan pertumbuhan ekonomi," ujar Reeves seperti dilansir cnbc.com.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan Inggris akan merilis autumn budget pada 26 November 2025. Autumn budget dimaksud bakal memuat rencana kebijakan penerimaan dan belanja pada tahun depan.
Setidaknya ada 2 fiscal rules yang menjadi komitmen Starmer dalam menyusun dan melaksanakan anggaran. Pertama, pemerintah akan memastikan pengeluaran operasional rutin pemerintah didanai dari pajak, bukan pinjaman.
Kedua, pemerintahan Starmer akan memastikan rasio utang terhadap PDB turun secara gradual hingga tahun fiskal 2029-2030. (rig)
