PERTUMBUHAN EKONOMI

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Muhamad Wildan | Rabu, 27 Januari 2021 | 13:54 WIB
IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini

Ilustrasi. (financialexpress.com)

WASHINGTON D.C., DDTCNews – International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021. Dalam World Economic Outlook Update: January 2021, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar 4,8%.

Proyeksi tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan estimasi pertumbuhan ekonomi 2021 yang sempat disampaikan IMF pada Oktober 2020. Saat itu, IMF memproyeksi perekonomian Indonesia mampu tumbuh hingga 6,1% pada tahun ini, melampaui proyeksi pemerintah.

Meskipun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia, IMF justru menaikkan outlook pertumbuhan ekonomi global. Adapun proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang awalnya 5,2% direvisi menjadi 5,5%.

Baca Juga:
Pacu Ekonomi di Negara Ini, DPR Minta Target Pajak Bisa Tumbuh 21%

"Ekonomi global diproyeksikan mampu tumbuh 5,5%. Proyeksi 2021 direvisi naik 0,3 poin persen seiring dengan adanya program vaksinasi dan banyaknya stimulus ekonomi oleh beberapa negara besar," tulis IMF dalam laporannya, dikutip Rabu (27/1/2021).

Meski proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 dipangkas, IMF mengestimasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 mampu mencapai 6%, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar 5,3%.

Pasalnya, pemulihan ekonomi berbagai negara cenderung bervariasi dan tergantung pada kemampuan masing-masing negara melakukan intervensi dari sisi kesehatan, efektifitas kebijakan, dan struktur perekonomian ketika memasuki krisis akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Waspadai Dinamika Ekonomi Global terhadap Perdagangan RI, Ini Kata BKF

IMF menekankan kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah harus dijaga efektifitasnya hingga pemulihan ekonomi benar-benar terjadi. Kebijakan pemerintah perlu difokuskan pada peningkatan output perekonomian.

Dari sisi kesehatan, IMF mendorong setiap negara untuk turut aktif dalam kerja sama multilateral agar kasus Covid-19 bisa benar-benar dikontrol. IMF juga mendorong negara-negara untuk turut memperhatikan negara berkembang yang saat ini menghadapi masalah peningkatan utang akibat pandemi Covid-19.

"Komunitas global perlu terus intens bekerja sama untuk memberikan akses likuiditas bagi negara-negara berkembang ini," tulis IMF. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 16 Mei 2024 | 09:30 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI

Waspadai Dinamika Ekonomi Global terhadap Perdagangan RI, Ini Kata BKF

Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:00 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Begini Analisis BKF Soal Pertumbuhan Ekonomi hingga Akhir Tahun

BERITA PILIHAN
Sabtu, 18 Mei 2024 | 15:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

WP Penerima Tax Holiday IKN Juga Berhak Dapat Pembebasan PPh Potput

Sabtu, 18 Mei 2024 | 14:45 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Barang dari Luar Negeri Sampainya Lama, Pasti Kena Red Line Bea Cukai?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:30 WIB PER-6/PJ/2011

Berapa Batas Nilai Zakat yang Bisa Dijadikan Pengurang Pajak?

Sabtu, 18 Mei 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Membuat NIK dan NPWP Tak Bisa Dipadankan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pungut PPN Atas Penyerahan Hasil Tembakau? Pakai Dokumen CK-1

Sabtu, 18 Mei 2024 | 10:00 WIB BPJS KESEHATAN

Pemerintah Pastikan Belum akan Ubah Besaran Iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 18 Mei 2024 | 09:35 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Siap-Siap, Coretax System Bisa Rekam Data Transaksi Wajib Pajak