KERJA SAMA INTERNASIONAL

FTA Sepakat Genjot Kapabilitas dalam Merespons Krisis

Muhamad Wildan
Kamis, 10 Desember 2020 | 11.26 WIB
FTA Sepakat Genjot Kapabilitas dalam Merespons Krisis

Markas OECD di Paris, Prancis. (Foto: oecd.org)

PARIS, DDTCNews - Otoritas pajak dari berbagai yurisdiksi yang tergabung dalam OECD Forum on Tax Administration (FTA) sepakat bekerja sama meningkatkan daya tahan pajak dan fleksibilitas kebijakan pajak dalam merespons krisis.

Chair of FTA sekaligus Komisioner Canada Revenue Agency Bob Hamilton mengatakan respons perpajakan oleh masing-masing otoritas pajak dalam merespons tantangan pandemi Covid-19 menunjukkan besarnya peran pajak dalam meminimalisasi dampak krisis.

Hanya, kemampuan pajak dalam merespons krisis pada masa datang perlu ditingkatkan. "Kerja sama FTA akan meningkatkan kapabilitas kita. Hal ini penting agar otoritas pajak dapat memenuhi kebutuhan dan ekspektasi," ujar Hamilton pada plenary meeting FTA, dikutip Kamis (10/12/2020).

Pada kesempatan sama, Direktur Center for Tax Policy and Administration OECD Pascal Saint-Amans mengatakan pengalaman sepanjang pandemi Covid-19 memiliki peran penting dalam memberikan pelajaran kepada setiap yurisdiksi untuk merespons krisis pada masa mendatang.

"Pandemi Covid-19 mendorong otoritas pajak untuk mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital untuk kepentingan pajak. Kerja kolektif kita untuk merealisasikan Tax Administration 3.0 bakal menjadi warisan penting pascakrisis Covid-19," ujarnya.

Pada plenary meeting, otoritas pajak anggota FTA sepakat berkolaborasi mendorong cara kerja baru melalui pengembangan teknologi informasi, membangun roadmap Tax Administration 3.0, meningkatkan kepastian perpajakan melalui International Compliance Assurance Programme (ICAP).

Hal itu dilakukan guna merespons risiko transfer pricing dari perusahaan multinasional, dan memberikan dukungan pengembangan kapasitas otoritas pajak dari negara berkembang sejalan dengan inisiatif Tax Inspectors Without Borders.

Pada pertemuan anggota FTA kali ini, FTA merilis 4 laporan yang bakal menjadi landasan kerja sama anggota-anggota FTA ke depan. Ke-4 laporan itu adalah Tax Administration 3.0: The Digital Transformation of Tax Administration dan Supporting SMEs to Get Tax Right Series: Strategic Planning

Kemudian Tax Debt Management Network: Enhancing International Tax Debt Management, dan Automatic Exchange of Information: Guide on Promoting and Assessing Compliance by Financial Institutions.

Diskusi mengenai administrasi perpajakan yang tertuang pada Tax Administration 3.0: The Digital Transformation of Tax Administration diharapkan bisa mendorong terbangunnya common language menuju transformasi digital.

Adapun Supporting SMEs to Get Tax Right Series: Strategic Planning disusun untuk memberikan panduan kepada otoritas pajak dalam menciptakan kebijakan strategis guna mendukung usaha kecil dan menengah dalam mematuhi kewajiban perpajakan.

Selanjutnya, Tax Debt Management Network: Enhancing International Tax Debt Management mengidentifikasi tantangan dalam pengumpulan piutang pajak dan rekomendasi untuk merespons tantangan tersebut.

Terakhir, Automatic Exchange of Information: Guide on Promoting and Assessing Compliance by Financial Institutions memberikan panduan untuk memastikan kepatuhan pelaksanaan kewajiban common reporting standard (CRS) dan Foreign Account Tax Compliance Act (FATCA). (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.