WORKSHOP PAJAK AUSTRALIA

Delegasi DJP Beberapa Negara Berkumpul di Australia, Bahas Apa?

Redaksi DDTCNews | Rabu, 04 Maret 2020 | 06:01 WIB
Delegasi DJP Beberapa Negara Berkumpul di Australia, Bahas Apa?

Direktur Perpajakan Internasional DJP John Hutagaol.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menghadiri acara Multilateral Partner Program Workshop yang dihelat oleh Australian Taxation Office (ATO). Sejumlah pelajaran dipetik oleh otoritas.

Direktur Perpajakan Internasional DJP John Hutagaol mengatakan kegiatan workshop tersebut menghadirkan beberapa delegasi dari otoritas pajak di kawasan Asia dan Afrika. Berbagai aspek jadi pembahasan dalam forum yang berlangsung pada 25-26 Februari 2020.

"Acara tersebut dihadiri oleh delegasi dari negara Australia, Malaysia, Filipina, Jepang, Kamboja, Kenya, Indonesia, Uganda, Papua New Guinea (PNG), Selandia Baru dan Singapura," katanya di Jakarta, Selasa petang (3/3/2020).

Baca Juga:
Incar Data-Data Restoran dan Tempat Hiburan, Petugas Pajak Lakukan Ini

John memaparkan ajang workshop ini dirancang sebagai ajang untuk bertukar pengalaman (exchange of experience) sesama otoritas pajak yang hadir. Oleh karena itu, berbagai topik jadi bahan pembahasan di antara delegasi.

Isu pajak aktual yang dibahas antara lain terkait dengan pengelolaan utang pajak (debt management), pengenalan dasar atas pengelolaan data (introduction to data management), dan pemanfaatan data untuk informasi dan mitigasi risiko (data to information and risk).

Menurut John, tiga aspek tersebut penting karena sekarang ini pertukaran data antara otoritas pajak sudah jamak dilakukan baik secara otomatis maupun dengan permintaan.

Baca Juga:
Member Forum Transparansi Pajak Bertambah, Indonesia Sudah Masuk

Kemudian pembahasan juga menyasar isu penyelesaian sengketa pajak dan pertukaran informasi (exchange of information). Dua aspek ini sangat berkaitan dengan tantangan atas pemajakan raksasa ekonomi digital yang tengah disusun kerangka konsensusnya.

"Tantangan perpajakan dari perkembangan ekonomi digital dan e-commerce juga menjadi topik yang dibahas dalam workshop ini," ungkapnya.

Selain itu, DJP juga banyak belajar dari ATO terkait dengan penanganan shadow economy. Hal ini menjadi relevan dengan tugas DJP untuk memperluas basis pajak dan masih tingginya sektor ekonomi informal di Indonesia.

"Pembahasan juga menyasar soal penanganan masalah shadow economy dan bagaimana Australia melakukan reformasi sistem goods and service tax (GST)," imbuhnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 20 November 2023 | 15:01 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Member Forum Transparansi Pajak Bertambah, Indonesia Sudah Masuk

Rabu, 30 Agustus 2023 | 09:06 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Atasi Persoalan Pajak Ini, DJP Terus Tingkatkan Kualitas Data

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 10:07 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

BP2MI Minta Batas Impor Barang Kiriman PMI Naik Jadi 2.800 Dolar AS

Rabu, 08 Mei 2024 | 09:07 WIB KURS PAJAK 08 MEI 2024 - 15 MEI 2024

Kurs Pajak Terbaru: Akhirnya Rupiah Kembali Menguat Atas Dolar AS

Rabu, 08 Mei 2024 | 08:00 WIB LITERATUR PAJAK

Pentingnya Belajar Pajak dalam Bahasa Inggris, Cek Platform Ini

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

WP dengan SPT Lebih Bayar atau Rugi Masuk Prioritas Pemeriksaan DJP

Selasa, 07 Mei 2024 | 19:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pilih Pakai Tarif PPh Umum, Perlukah WP Badan Sampaikan Pemberitahuan?

Selasa, 07 Mei 2024 | 17:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

UU Belum Direvisi, WNI Belum Bisa Berkewarganegaraan Ganda