Ilustrasi. Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
JAKARTA, DDTCNews – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penjualan mobil pada Mei 2021 melonjak hingga 228% secara tahunan.
Airlangga mengatakan kenaikan penjualan mobil tersebut menunjukkan daya beli masyarakat makin membaik. Pertumbuhan penjualan mobil itu juga didukung insentif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) ditanggung pemerintah (DTP).
"Penjualan mobil sebesar 228% kenaikan year on year, sedangkan motor 227% secara year on year," katanya melalui konferensi video, Senin (7/6/2021).
Kebijakan pemberian insentif PPnBM DTP tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 31/2021. Beleid tersebut mengatur pemberian insentif pada 4 jenis mobil yang diproduksi di dalam negeri dengan jumlah pembelian lokal minimum 60%.
Pertama, mobil sedan atau station wagon dengan kapasitas isi silinder hingga 1.500 cc. Kedua, kendaraan untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2) dan berkapasitas isi silinder sampai dengan 1.500 cc.
Insentif pada 2 jenis kendaraan tersebut berlaku dalam 3 tahap, yakni diskon 100% dari PPnBM terutang untuk masa pajak April hingga Mei 2021, diskon 50% pada Juni hingga Agustus 2021, dan diskon 25% untuk September hingga Desember 2021.
Dengan ketentuan itu, Mei 2021 menjadi bulan terakhir pemberlakuan insentif PPnBM DTP 100% untuk mobil dengan kapasitas silinder hingga 1.500 cc.
Ketiga, insentif PPnBM DTP diberikan kepada mobil untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon, dengan sistem 1 gardan penggerak (4x2) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc.
Insentifnya terdiri atas dua tahap, yakni diskon PPnBM 50% untuk masa pajak April hingga Agustus 2021 dan diskon 25% pada September hingga Desember 2021.
Terakhir, mobil untuk pengangkutan kurang dari 10 orang termasuk pengemudi selain sedan atau station wagon dengan sistem 2 gardan penggerak (4x4) dengan kapasitas isi silinder lebih dari 1.500 cc sampai dengan 2.500 cc.
Insentif diberikan dalam 2 tahap, yakni diskon 25% pada April hingga Agustus 2021 dan diskon 12,5% pada September hingga Desember 2021.
Pagu insentif PPnBM DTP mencapai Rp3,46 triliun, Angka itu masuk dalam program penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang nilainya mencapai Rp699,43 triliun tahun ini atau naik 22% dari realisasi 2020.
Selain dari sisi fiskal, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter juga menerbitkan ketentuan pelonggaran uang muka untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menurunkan aktiva tertimbang menurut risiko kredit (ATMR) pada kendaraan bermotor yang memperoleh PPnBM DTP. (kaw)