PRANCIS

Biaya Penanganan Pandemi Ditaksir Rp7.416 Triliun Hingga 2022

Redaksi DDTCNews
Minggu, 18 April 2021 | 09.01 WIB
Biaya Penanganan Pandemi Ditaksir Rp7.416 Triliun Hingga 2022

Seorang perempuan membawa masker berjalan di depan Menara Eiffel di Paris, Prancis, beberapa waktu lalu. Pemerintah Prancis mengalkulasi kebutuhan anggaran untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 hingga 2022 dan memperkirakan biaya penanganan pandemi Covid-19 mencapai €424 miliar atau Rp7.416 triliun. (Foto: Sarah Meyssonnier/REUTERS/usnews.com)

PARIS, DDTCNews - Pemerintah Prancis mengalkulasi kebutuhan anggaran untuk menanggulangi dampak pandemi Covid-19 hingga tahun fiskal 2022 dan memperkirakan biaya penanganan pandemi Covid-19 mencapai sekitar €424 miliar atau setara Rp7.416 triliun.

Pagu anggaran tersebut digunakan untuk seluruh bidang yang berkaitan dengan upaya pemerintah mengatasi dampak krisis kesehatan pada semua bidang.

"Biaya pandemi termasuk penggunaan uang bagi subsidi gaji pekerja dan memberikan bantuan kepada perusahaan yang berjuang mempertahankan usaha selama krisis," tulis keterangan Kemenkeu dikutip Kamis (15/4/2021).

Otoritas fiskal menyebutkan sampai dengan kuartal I/2021 pemerintah telah menambah utang dalam skala besar. Dana tersebut digunakan dalam upaya menjaga perekonomian nasional tetap bertahan selama periode lockdown.

Pada periode tersebut pemerintah menerapkan kebijakan karantina wilayah secara parsial dan memberlakukan jam malam. Tempat usaha seperti bar, restoran dan lokasi wisata juga dilarang beroperasi untuk mencegah penyebaran virus.

Akibatnya, tingkat utang pemerintah tembus 118% dari produk domestik bruto (PDB) sampai tahun fiskal 2021. Sementara itu, defisit anggaran melebar hingga 9% dari PDB atau memecahkan rekor sejak Perang Dunia II.

Sementara itu, Menteri Perbendaharaan Oliver Dussopt mengatakan pandemi Covid-19 membuat pemerintah mempunyai tugas berat mengembalikan dana penanggulangan pandemi.

Setidaknya dalam 3 tahun ke depan pemerintah wajib mengganti belanja Covid-19 sekitar setengah triliun tersebut. Tambahan beban pemerintah itu termasuk dalam pos belanja tambahan. Untuk mencapai kebutuhan anggaran tersebut penurunan penerimaan pajak wajib ditekan pemerintah.

Tahun lalu, pendapatan pajak tergerus hingga €158 miliar. Angka tersebut diproyeksikan meningkat menjadi €171 miliar pada 2021 karena pandemi yang belum mereda.

Pembalikan tren baru diprediksi baru terjadi pada 2022 dengan pendapatan pajak yang hanya tergerus €96 miliar. "Angka [kontraksi pendapatan pajak] turun kembali menjadi €96 miliar pada 2022," kata Dussopt seperti dilansir thelocal.fr. (Bsi)

Editor :
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.