Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video, Selasa (19/10/2021).
JAKARTA, DDTCNews - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Oktober 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut mempertimbangkan berbagai kondisi ekonomi global maupun domestik. Menurutnya, keputusan itu juga sejalan dengan perlunya menjaga nilai tukar rupiah dan tingkat inflasi yang tetap rendah.
"Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," katanya melalui konferensi video, Selasa (19/10/2021).
BI, sambungnya, akan terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi. Misalnya, melanjutkan kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.
Selain itu, BI juga melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif.
Menurut Perry, BI terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas. Hal itu dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan.
Dia menilai pemulihan ekonomi global akan berlanjut tetapi lebih rendah dari estimasi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, China, dan Jepang lebih rendah dari proyeksi karena dampak kenaikan kasus varian Delta Covid-19 serta gangguan rantai pasokan dan energi global.
Di sisi lain, pemulihan ekonomi Eropa justru lebih tinggi sehingga menahan perlambatan ekonomi global. Adapun kinerja sejumlah indikator dini seperti Purchasing Managers' Index (PMI), penjualan eceran, dan keyakinan konsumen secara umum melambat pada September 2021.
Sementara itu, Perry menyebut perbaikan ekonomi domestik tetap berlanjut. Pada kuartal III/2021, kinerja perekonomian dipoyeksi terus membaik, didukung kinerja ekspor yang tetap tinggi serta aktivitas konsumsi dan investasi yang kembali meningkat sejalan dengan pelonggaran pembatasan mobilitas.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan terus membaik hingga triwulan IV sehingga keseluruhan 2021 tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5%-4,3%," ujarnya. (kaw)