Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/nz)
JAKARTA, DDTCNews –Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) berupaya menyelesaikan dua persoalan utama dalam mengejar target realisasi investasi yang ditetapkan Presiden Joko Widodo tahun ini senilai Rp900 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan target realisasi investasi awalnya hanya Rp856 triliun tahun ini. Namun, target tersebut dinaikkan menjadi Rp900 triliun berdasarkan perintah presiden.
"Ini bukan pekerjaan mudah di era pandemi, sebagai pembantu Bapak Presiden harus mencari cara dengan inovasi dan kreatifitas untuk mewujudkan perintah komandan," katanya, Senin (26/4/2021).
Sepanjang tahun lalu, realisasi investasi mampu mencapai Rp826,3 triliun. Dengan kata lain, target realisasi investasi tahun ini diproyeksikan naik hingga 8,9% atau lebih tinggi dibandingkan dengan target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,5%—5,3%.
Dalam memacu realisasi investasi tersebut, lanjut Bahlil, BKPM akan menyelesaikan setidaknya dua pekerjaan rumah. Pertama, mendorong realisasi dari rencana investasi yang mangkrak saat ini senilai Rp190,4 triliun.
“Saat ini, rencana investasi [mangkrak] yang akhirnya sudah tereksekusi itu baru mencapai Rp517,6 triliun,” tuturnya.
Kedua, mendorong realisasi investasi dari perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan insentif tax holiday. Saat ini, tak sedikit wajib pajak badan penerima tax holiday yang tak kunjung merealisasikan komitmen investasinya.
Per Oktober 2020, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mencatat investasi yang berhasil direalisasikan baru Rp27,15 triliun dari total rencana investasi Rp1.261,2 triliun. Dari 82 perusahaan yang menerima tax holiday, hanya tiga perusahaan yang telah merealisasikan investasinya. (rig)