Menko Perekonomian Hartarto. (Foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi insentif pajak untuk dunia usaha hingga 17 September 2020 baru Rp22,23 triliun atau 18,43% dari yang ditargetkan pada APBN Rp120,61 triliun.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis realisasi insentif pajak tersebut akan mencapai 100% dari target pada akhir 2020. Menurutnya penyerapan pagu insentif pajak tersebut akan berdampak positif pada pemulihan ekonomi nasional.
"Potensi realisasi atau penyerapan anggaran PEN [pemulihan ekonomi nasional] sampai akhir tahun 2020, insentif usaha Rp120,61 triliun," katanya melalui konferensi video, Jumat (18/9/2020).
Airlangga mengatakan proyeksi realisasi insentif pajak menjadi satu-satunya stimulus pemulihan ekonomi nasional yang sebesar 100%. Menurutnya masih ada waktu lebih dari 3 bulan bagi pengusaha untuk memanfaatkan insentif pajak.
Insentif pajak tersebut meliputi PPh Pasal 21 ditanggung pemerintah (DTP) pembebasan PPh Pasal 22 Impor, potongan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 50%, dan percepatan restitusi pajak pertambahan nilai (PPN).
Sementara itu, realisasi program perlindungan sosial diperkirakan mencapai Rp242,1 triliun atau 118% dari target Rp203,9 triliun. Sedangkan realisasi hingga 17 September 2020 sebesar Rp134,4 triliun atau 65% dari pagu Rp203,9 triliun.
Pada program dukungan UMKM, realisasi hingga akhir tahun diproyeksi mencapai Rp128,05 triliun atau 103% dari pagu Rp123,4 triliun. Sedangkan realisasinya hingga 17 September 2020 baru Rp58,74 triliun atau 47% dari pagu Rp123,4 triliun.
Realisasi dukungan sektoral kementerian/lembaga dan pemda hingga saat ini Rp20,53 triliun atau 19% dari pagu Rp106,1 triliun, tetapi proyeksi hingga akhir tahun Rp71,5 triliun atau 67% dari target.
Sementara pada stimulus kesehatan, hingga 17 September 2020 realisasinya baru Rp18,45 triliun atau 21,0% dari pagu Rp87,55 triliun. Sedangkan hingga akhir tahun diproyeksi terealisasi Rp87,55 triliun atau 95% dari pagu.
Adapun pada stimulus pembiayaan korporasi yang hingga kini masih Rp0 karena belum memiliki payung hukum, pada akhir tahun diproyeksi terealisasi Rp49,05 triliun atau 91% dari target Rp53,6 triliun.
"Dari total pagu anggaran [program pemulihan ekonomi nasional] Rp695,2 triliun, realisasinya bisa mencapai 100% dengan komposisi realokasi pada 6 kelompok itu," ujarnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.