KEBIJAKAN PAJAK

Gaet Investor, Airlangga: Masih Ada Insentif Tax Holiday pada 2026

Aurora K. M. Simanjuntak
Senin, 01 Desember 2025 | 18.15 WIB
Gaet Investor, Airlangga: Masih Ada Insentif Tax Holiday pada 2026
<p>Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.</p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melanjutkan pemberian fasilitas pengurangan PPh seperti tax holiday pada 2026 guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberikan kemudahan berusaha.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan wajib pajak badan yang ingin melakukan penanaman modal dalam kurun 5 hingga 20 tahun, masih bisa menikmati insentif tax holiday pada tahun depan.

"Beberapa insentif fiskal kita lanjutkan, seperti tax holiday. Ini saya mengingatkan saja, investasi sampai dengan Rp500 miliar, dalam periode 5-20 tahun masih ada tax holiday," ujarnya dalam Rapimnas Kadin 2025, Senin (1/12/2025).

Tidak hanya tax holiday, Airlangga menjelaskan pemerintah juga melanjutkan pemberian fasilitas fiskal lainnya. Misal, tax allowance, pembebasan bea masuk untuk impor kendaraan listrik, serta supertax deduction.

Dia berharap stimulus perpajakan tersebut dapat menggaet banyak investor di berbagai sektor industri. Dengan demikian, industri di dalam negeri bisa makin berkembang dan berkontribusi terhadap perekonomian.

"Tax allowance, pembebasan impor, dan supertax deduction masih ada [di 2026]. Jadi dengan demikian tentu kami optimis, tahun 2026 ekonomi Indonesia harapannya bisa lebih tinggi dari target APBN 5,4%," tutur Airlangga.

Lebih lanjut, Airlangga mengeklaim pemerintah telah menyuntikkan insentif fiskal senilai Rp7 triliun untuk sektor industri otomotif khususnya kendaraan elektrifikasi dalam 2 tahun terakhir. Namun, dia tidak menyebutkan jenis insentif perpajakan yang dimaksud.

Dia hanya menyampaikan keringanan perpajakan tersebut telah dimanfaatkan oleh beberapa raksasa otomotif asal China untuk membangun pabriknya di Indonesia. Dia mencontohkan BYD Auto telah menanamkan investasi senilai Rp11,2 triliun dengan target produksi mobil listrik sebanyak 150.000 unit per tahun.

Kemudian, ada juga jenama otomotif lainnya yang menanamkan modal di tanah air dan berkomitmen memproduksi mobil listrik atau baterai kendaraan listrik, seperti Cherry, Wuling, Vi Fast asal Vietnam, serta Hyundai asal Korea Selatan. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.