Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pekerja sektor formal yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK), dan dirumahkan hingga 16 April 2020 mencapai 1,5 juta orang.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan jumlah pekerja yang mengalami PHK sebanyak 229.789 orang, sedangkan yang dirumahkan 1,27 juta orang di tengah pandemi virus Corona saat ini.
“Saya berharap memang PHK benar-benar sebagai jalan terakhir, sepanjang masih bisa mempekerjakan mereka dengan mengurangi shift, jam kerja, waktu bekerja. Itu sebagai pilihan," katanya, Jumat (17/4/2020).
Ida menambahkan sebanyak 1,5 juta pekerja yang di-PHK dan dirumahkan tersebut berasal dari 83.546 perusahaan. Selain itu, ada juga 443.760 pekerja sektor informal yang juga terdampak, dan berasal dari 30.794 perusahaan.
Dengan demikian, jumlah pekerja yang terdampak Corona mencapai 1,94 juta orang. Untuk membantu mereka, pemerintah menyiapkan sejumlah program jaring pengaman sosial. Salah satunya adalah program kartu prakerja.
Kartu prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja yang terkena PHK, atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Pemerintah telah menganggarkan dana Rp20 triliun untuk biaya pelatihan dan insentif bagi 5,6 juta penerima kartu prakerja. "Saya berharap teman-teman yang dirumahkan atau di-PHK memanfaatkan program kartu pra-kerja ini," ujarnya.
Peserta kartu prakerja akan mendapat insentif sebesar Rp3,55 juta, terdiri dari biaya pelatihan Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600.000 per bulan selama 4 bulan, dan insentif setelah mengisi survei sebanyak 3 kali masing-masing Rp50.000.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi tingkat pengangguran terbuka berpotensi bertambah hingga 5,2 juta orang tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan prediksi jumlah pengangguran tersebut merupakan skenario terberat dari dampak Corona. Untuk skenario yang lebih ringan, jumlah pengangguran diperkirakan bertambah 2,9 juta orang.
“Pengangguran yang selama ini menurun dalam lima tahun terakhir, akan mengalami kenaikan. Jika skalanya berat bertambah 2,9 juta orang, dan jika lebih berat bisa 5,2 juta orang,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan pengangguran yang bertambah itu disebabkan besarnya tekanan yang dialami pelbagai sektor usaha saat ini, sehingga terpaksa melakukan PHK. (rig)