Shinzo Abe. (Foto: asia.nikkei.com)
TOKYO, DDTCNews – Mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe dilaporkan meninggal dunia seusai ditembak saat menyampaikan pidato pada hari ini, Jumat (8/7/2022).
Pria berumur 67 tahun itu ditembak saat berpidato di Kota Nara. Nara Medical University Hospital—tempat Abe dirawat setelah penembakan—pun telah mengonfirmasi kematian mantan perdana menteri tersebut.
Mantan perdana menteri dengan masa jabatan paling lama sepanjang sejarah Jepang itu diketahui tengah berkampanye mewakili pemerintahan LDP menjelang pemilihan majelis tinggi yang akan digelar pada 10 Juli 2022.
Perdana Menteri Jepang saat ini, Fumio Kishida mengatakan serangan terhadap Abe merupakan aksi tercela dan kejam di tengah pemilihan umum. Dia mengaku serangan tersebut saat ini sedang diinvestigasi.
Seperti dilansir cnbc.com, insiden tersebut dinilai mengejutkan karena aksi kekerasan senjata di Jepang sangatlah jarang terjadi. Abe mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Agustus 2020 menyusul kesehatannya yang makin memburuk.
Abenomics
SAAT menjabat sebagai perdana menteri, Abe memiliki warisan kebijakan ekonomi yang dikenal sebagai Abenomics. Dengan kebijakan ekonominya tersebut, ia berusaha untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi Jepang.
Strategi ekonomi Abe tersebut menyasar tiga fokus utama, yaitu kebijakan moneter yang longgar, stimulus fiskal, dan reformasi struktur ekonomi.
Dalam kepemimpinannya kala itu, Abe menetapkan suku bunga sangat rendah dan meluncurkan stimulus quantitative easing. Tak hanya itu, Abe juga menggelontorkan uang hingga miliaran dolar untuk pembangunan infrastruktur.
Kemudian, reformasi ekonomi dalam Abenomics diarahkan untuk mendorong produktivitas dengan memangkas birokrasi dan pajak korporasi. Dia juga memperluas lapangan kerja dengan mendorong partisipasi perempuan, manula, dan imigran.
“Kita seharusnya melihat ke depan daripada mengkhawatirkan masa kini,” kata Abe saat menguraikan visi ekonominya pada 2016 seperti dikutip dari aljazeera.com. (rig)