KPP PRATAMA MUARA BUNGO

Gandeng IHIK3, KPP Muara Bungo Belajar Asah Intelegensi Humor

Nora Galuh Candra Asmarani
Selasa, 08 Juni 2021 | 18.56 WIB
Gandeng IHIK3, KPP Muara Bungo Belajar Asah Intelegensi Humor

Kepala KPP Muara Bungo Joko Galungan, Fasilitator IHIK3 Novrita Widiyastuti, Fasilitator IHIK3 Yasser Fikry, dan Duta Literasi Sekaligus Advisor IHIK3 Maman Suherman dalam acara bertajuk Membangun Intelegensi Humor

BUNGO, DDTCNews – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Muara Bungo berkolaborasi dengan Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) menyelenggarakan acara bertajuk Membangun Intelegensi Humor.

Kepala KPP Muara Bungo Joko Galungan mengatakan agenda ini diadakan untuk menyegarkan kembali pikiran pegawai dari rutinitas pekerjaannya sekaligus mempersilakan para koleganya beraspirasi.

Dia merasa acara seperti ini bisa melengkapi sarana di kantor yang telah disediakan untuk melepas penat dan memperkuat relasi kekeluargaan, seperti flexible working space ala kedai kopi khusus pegawai dan informal gathering rutin.

“Pandemi ini menghalangi kita semua untuk mudik. Belum lagi, kita juga harus berhadapan dengan isu-isu lainnya sehingga rasanya kita perlu cari cara untuk melepaskan sumbatan-sumbatan di pikiran kita. Nah, di sinilah saya rasa perlunya kita kenal dengan humor,” ujar Joko, Rabu (19/5/2021).

Tak cukup sampai di sana, setelah membuka acara, Joko juga melepaskan dasi dan melonggarkan kerah seragamnya di depan hadirin sebagai simbol forum ini adalah forum yang aman untuk menyuarakan apa pun tanpa ada batasan antara atasan dan bawahan. Joko sendiri hadir dan mendengarkan sampai sesi berakhir.

Dalam kesempatan tersebut, fasilitator IHIK3 Yasser Fikry dan Novrita Widiyastuti memberikan tips melatih perspektif humor. Pasalnya, sesuai filosofi duo komedian kondang Charlie Chaplin dan Kevin Hart, cara pandang sangat memengaruhi suatu kejadian terasa seperti tragedi ataupun komedi.

Salah satu peserta webinar yang bertugas di bagian umum KPP Muara Bungo, Amri Utomo, mengaku sudah mencoba mencari sisi humor dari tantangan dalam pekerjaannya. “Saya kebetulan mengurusi urusan mata air sampai air mata, [yaitu] perkawinan dan perceraian pegawai,” ujarnya.

Humor nyatanya juga bisa digunakan untuk berinteraksi dengan wajib pajak. Namun, Yasser memberikan masukan agar tidak memaksa melempar candaan ketika lawan bicara sedang meledak-ledak. Sebab, mengetahui waktu yang tepat penggunaan humor juga bagian dari intelegensi humor.

Pegawai KPP Muara Bungo lain, Yogi Abdurrahman, membagikan pengalamannya menggunakan humor sederhana saat menghadapi wajib pajak. Yogi menuturkan sebelum bertugas di KPP Muara Bungo pernah menghadapi wajib pajak yang mengamuk karena rekan sekantornya tidak memberikan pelayanan prima.

“Bapak baru sebentar saja ketemu sama dia sudah pusing. Saya tiap hari sama dia, pak, sebelahan, sudah setahun ini malah, saya juga pusing, pak!” seloroh Yogi sebelum menawarkan bantuan kepada wajib pajak tersebut.

“Dengan empati dan humor, wajib pajak tadi akhirnya bisa mengerti. Yang terpenting, kami juga menawarkan solusi kepada mereka,” ungkap Yogi.

Adapun inti dari sesi yang berlangsung selama 90 menit ini adalah memberi kesempatan bagi pegawai KPP Muara Bungo untuk membagikan cerita dan keluh kesahnya selama bekerja. Sesi ini ditutup dengan notulensi Duta Literasi sekaligus Advisor IHIK3 Maman Suherman.

Maman berpesan agar rekan-rekan di KPP Muara Bungo memaknai kejadian-kejadian dalam pekerjaannya sebagai tempaan untuk menjadi manusia yang lebih baik. Maman menyebut humor akan sangat membantu kita menjalani proses tersebut.

“Teruslah bekerja sebagaimana Anda lakukan sejauh ini. Stres adalah bagian dari kehidupan. Pelajari, nikmati, dan aplikasikan cara memanajemen amarah. Kemudian, teruslah tertawa, sebelum tertawa itu dikenakan pajak,” ujar Maman.

Dalam kesempatan tersebut, Novrita Widiyastuti mengapresiasi inisiatif KPP Muara Bungo untuk mengadaptasi humor sebagai bagian dari pekerjaan. Dia mengatakan acara tersebut merupakan kerja sama perdana antara IHIK3 dengan instansi pajak

Adapun IHIK3 adalah pusat kegiatan humor di Indonesia yang mengelola humor secara serius dan profesional berbasis pengalaman, ilmu pengetahuan, dan riset dengan pendekatan multidisiplin ilmu serta multiprofesi.

IHIK3 didirikan tiga orang penikmat, pelaku, sekaligus pemikir humor, yaitu Seno Gumira Ajidarma, Darminto M. Sudarmo, dan Danny Septriadi. Program IHIK3 sendiri sejauh ini adalah penerbitan buku humor, simposium humor, hingga hibah untuk penelitian humor. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.