BERITA TERKINI
BANJARMASIN, DDTCNews - Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Kalimantan Timur mencatat penerimaan pajak sektor sarang burung walet anjlok dari tahun ke tahun.
Kepala BPKPAD Kota Banjarmasin Edy Wibowo mengatakan timnya akan memetakan faktor-faktor yang menyebabkan setoran pajak dari budidaya sarang walet di Kota Banjarmasin merosot dari tahun ke tahun.
"Apakah memang akibat pembangunan atau migrasinya burung walet ini menyebabkan pajak menurun atau ada sebab lain," katanya, dikutip pada Minggu (19/10/2025).
Pada 2023, BPKPAD mencatat realisasi pajak sarang burung walet hanya Rp83,67 juta dari target Rp1,5 miliar. Pada 2024, targetnya turun menjadi Rp500 juta, tetapi pajak yang terkumpul hanya 10%, yakni Rp50,44 juta.
Edy menuturkan jajaran petugas BPKPAD berencana bekerja sama dengan pihak akademisi untuk memetakan sekaligus meninjau faktor penyebab anjloknya pajak sarang burung walet.
"Kami lakukan kajian dari sisi akademisi sehingga ke depan kita bisa bisa mengambil langkah-langkah apakah masih potensial [objek pajak sarang burung walet]," tuturnya.
Edy juga menyampaikan jumlah pengusaha sarang walet di Kota Banjarmasin yang terdata saat ini sekitar 100 orang. Dia juga berencana memanggil para pengusaha sarang walet, terutama yang belum melapor sekaligus membayarkan pajak ke kas daerah.
Kendati demikian, dia menyadari pemilik atau pengusaha sarang burung walet belakangan ini mulai berkurang populasinya sehingga pemkot perlu pendataan ulang sekaligus menggali potensi pajak lebih intensif.
"Namun memang wajib pajak sarang burung walet ini sudah mulai berkurang di Banjarmasin," ujar Edy seperti dilansir wartaniaga.com. (rig)
