Ilustrasi.
SURAKARTA, DDTCNews – Pemkot Surakarta, Jawa Tengah berencana memasang alat pencatat transaksi atau tapping box di 40 restoran yang tersebar di kota tersebut.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surakarta Tulus Widajat mengatakan pemasangan tapping box menjadi bagian dari upaya mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Rencananya, tapping box akan dipasang di restoran-restoran yang ramai pengunjung.
"Nanti kita lihat apakah gugusan soto, bakso, atau satai kambing. Kalau njenengan lihat warung soto selalu penuh," katanya, dikutip pada Minggu (25/6/2023).
Tulus menuturkan pemasangan tapping box dilakukan melalui kerja sama dengan Bank Jateng. Saat ini, pemkot telah mengajukan pengadaan tapping box kepada Bank Jateng sehingga tinggal menunggu proses pengadaannya.
Dia menjelaskan pemasangan tapping box juga menjadi rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk meningkatkan PAD. Dengan alat ini, setiap transaksi di restoran dapat tercatat dengan baik sehingga setoran pajaknya juga optimal.
Pada pelaksanaannya, Bapenda dapat memantau server tapping box untuk memastikan kepatuhan wajib pajak menyetorkan pajaknya. Pemasangan tapping box juga akan meningkatkan akuntabilitas pengumpulan dan pengelolaan pajak daerah.
Bagi pelaku usaha, pemasangan tapping box bakal dapat memudahkan pencatatan dan menghitung pajak yang harus disetorkan kepada Bapenda.
Pada tahun ini, pemkot menargetkan pajak daerah mencapai Rp522,5 miliar. Khusus pajak restoran, realisasi penerimaannya sudah sejumlah Rp41,38 miliar hingga 22 Juni 2023, atau 48% dari target Rp86 miliar.
"Sampai akhir tahun kami optimistis saja [penerimaan akan mencapai target]," ujarnya seperti dilansir soloraya.solopos.com.
Tulus berharao pandemi Covid-19 dapat memulihkan geliat sektor pariwisata di Surakarta. Seiring dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, penerimaan dari pajak restoran, pajak hotel, dan pajak hiburan diyakini bakal ikut terkerek. (rig)