MALAYSIA

Asosiasi Taman Hiburan Minta Pembebasan Pajak

Dian Kurniati | Minggu, 12 Juli 2020 | 07:01 WIB
Asosiasi Taman Hiburan Minta Pembebasan Pajak

Sejumlah pasangan menaiki kereta gantung di Taman Bermain Sunway. (Foto: themalaysianreserve.com)

PETALING JAYA, DDTCNews - Asosiasi Taman Hiburan dan Atraksi Keluarga Malaysia (Malaysian Association of Amusement Theme Park and Family Attractions/MAATFA) meminta pemerintah memberi pembebasan pajak untuk taman hiburan, yang direncanakan kembali buka 1 Juli 2020.

Presiden MAATFA Richard Koh mengatakan pembebasan pajak itu dibutuhkan untuk membantu usaha taman hiburan kembali pulih dan berkontribusi pada industri pariwisata. Menurutnya, industri taman hiburan telah menjadi kontributor utama perekonomian Malaysia sebelum pandemi Covid-19.

"Kami percaya jumlah pengunjung akan meningkat secara bertahap jika taman-taman itu mematuhi langkah-langkah keamanan yang ditetapkan," katanya di Petaling Jaya, seperti dikutip Selasa (7/7/2020).

Baca Juga:
Inggris Beri Insentif PPN untuk Produk Rumah Tangga yang Disumbangkan

Koh menegaskan pembebasan pajak akan otomatis membuat tarif tiket taman hiburan lebih murah, dan menguntungkan bagi keluarga-keluarga di Malaysia yang membutuhkan hiburan.

Ia optimistis industri taman hiburan di Malaysia akan segera kembali bangkit karena usaha hotel dan pusat perbelanjaan kini mulai ramai oleh pengunjung.

Dia juga telah menyiapkan protokol kesehatan yang harus diterapkan semua taman hiburan agar tidak terjadi penularan virus Corona. Menurutnya, protokol kesehatan itu bahkan lebih ketat dibandingkan dengan supermarket atau pusat perbelanjaan.

Baca Juga:
Kementerian Energi dari Negara Ini Minta Gas Alam Dibebaskan dari PPN

"Mungkin hanya industri penerbangan dan rumah sakit yang memiliki protokol lebih ketat dibandingkan dengan taman hiburan," ujarnya seperti dilansir freemalaysiatoday.com.

Perwakilan Taman Bermain Sunway Eunice Chua sependapat dengan pernyataan Koh. Menurutnya, Taman Bermain Sunway berencana hanya melayani 50% pengunjung dari kapasitas pada hari normal.

Namun, Chua mengatakan tidak akan ada pembatasan untuk anak di bawah 12 tahun. Selain itu, pengunjung juga tak diwajibkan mengenakan masker di area wisata air.

Perusahaannya telah menyiapkan strategi khusus untuk mencegah penularan virus di dalam air. "Kolam kami sudah diklorinasi, dan kualitas airnya akan diperiksa setiap dua jam menggunakan sistem takaran otomatis untuk menjaga kandungan kimia pada air kolam," katanya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 17 April 2024 | 10:41 WIB KURS PAJAK 17 APRIL 2024 - 23 APRIL 2024

Kurs Pajak Terkini: Rupiah Berlanjut Melemah, Dolar AS Makin Perkasa

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 18:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT atas Makanan dan Minuman?

Jumat, 19 April 2024 | 17:45 WIB KEANGGOTAAN FATF

PPATK: Masuknya Indonesia di FATF Perlu Diikuti Perbaikan Kelembagaan

Jumat, 19 April 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Meski Tidak Lebih Bayar, WP Tetap Bisa Diperiksa Jika Status SPT Rugi

Jumat, 19 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Segera Bentuk Satgas Pemberantasan Judi Online

Jumat, 19 April 2024 | 16:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jangan Diabaikan, Link Aktivasi Daftar NPWP Online Cuma Aktif 24 Jam

Jumat, 19 April 2024 | 15:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Kring Pajak Jelaskan Syarat Piutang Tak Tertagih yang Dapat Dibiayakan

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Persilakan WP Biayakan Natura Asal Penuhi 3M