AMERIKA SERIKAT

Tak Didukung Senat, Biden Berbelok Cari Dukungan CEO Top AS

Muhamad Wildan | Rabu, 26 Januari 2022 | 13:30 WIB
Tak Didukung Senat, Biden Berbelok Cari Dukungan CEO Top AS

Presiden AS Joe Biden berbicara pada rapat bersama anggota Tim Respons COVID-19 Gedung Putih di Auditorium Lapangan Selatan komplek Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (4/1/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/AWW/djo

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Presiden AS Joe Biden akan memanggil 10 CEO dari 10 korporasi terbesar AS untuk mendiskusikan nasib beleid Build Back Better Act yang tak kunjung disetujui oleh Senat AS.

CEO yang diundang berasal dari perusahaan-perusahaan besar seperti General Motors, Ford, HP, Siemens, Corning, hingga Microsoft.

"Semua CEO yang hadir dalam pertemuan tersebut mendukung disetujuinya Build Back Better Act," ujar seorang pejabat White House yang tak disebutkan namanya seperti dilansir cnbc.com, dikutip Rabu (26/1/2022).

Baca Juga:
DPR Ini Usulkan Insentif Pajak untuk Toko yang Beri Diskon ke Lansia

Untuk diketahui, Build Back Better Act sesungguhnya telah mendapatkan lampu hijau dari House of Representative. Namun, masih terdapat sebagian anggota Partai Demokrat di Senat AS yang belum menyetujui beleid tersebut.

Pada rancangan undang-undang tersebut, AS berencana menggelontorkan stimulus senilai US$1,75 triliun untuk masyarakat rentan dan kelas menengah. Untuk mendanai jaring pengaman sosial tersebut, AS berencana meningkatkan tarif pajak korporasi dan mengenakan pajak minimum.

Akibat tak kunjung disetujuinya Build Back Better Act, Presiden AS Joe Biden tidak dapat menjamin keberlanjutan dari child tax credit yang diusungnya.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Usul Insentif Pajak untuk Warga yang Adopsi Hewan Liar

Pada Build Back Better Act, Biden berencana memperpanjang pemberian child tax credit hingga 2025. Meski demikian, terdapat beberapa anggota parlemen yang ingin agar insentif tersebut hanya diberikan hingga 2021.

Bila usulan Biden disetujui, wajib pajak mendapatkan kredit pajak atas tanggungan anak senilai US$3.600 atas anak berusia di bawah 6 tahun dan US$3.000 atas anak berusia 6 hingga 17 tahun. Kredit pajak yang diberikan ini bisa direstitusi oleh wajib pajak dan menjadi instrumen pemerintah AS dalam memberikan jaring pengaman sosial kepada rumah tangga rentan.

Berdasarkan analisis Center on Poverty and Social Policy Columbia University, 3,7 juta anak di AS terbebas dari kemiskinan berkat child tax credit. Dengan tak dilanjutkannya child tax credit, child poverty rate pada Januari 2022 berpotensi meningkat dari 12,1% menjadi 17,1%. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Beli Rumah Sangat Mewah di KEK Pariwisata Bebas PPh, Perlu SKB?

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jumlah Pemudik Melonjak Tahun ini, Jokowi Minta Warga Mudik Lebih Awal

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi