KPP PMA ENAM
Puluhan Karyawan Sushi Tei Datangi Kantor Pajak, Ada Apa?
Redaksi DDTCNews | Jumat, 24 Februari 2023 | 10:00 WIB
Puluhan Karyawan Sushi Tei Datangi Kantor Pajak, Ada Apa?

Suasana sosialisasi pajak dengan karyawan Sushi Tei. (foto: DJP/Cholis Abrori dan Fahmi Abdillah)

JAKARTA, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Penanaman Modal Asing Enam (PMA Enam) memberikan sosialisasi kepada puluhan karyawan Sushi Tei terkait dengan pemadanan NIK-NPWP dan pelaporan SPT Tahunan pada 31 Januari 2023.

Penyuluh Pajak KPP PMA Enam Wahyu Dewaji menyebut penggunaan NIK sebagai NPWP bertujuan untuk menciptakan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien. Kebijakan tersebut juga untuk mendukung cita-cita menuju satu data Indonesia.

"Salah satu alasan ketidaksesuaian data DJP dengan Dukcapil ialah teridentifikasinya NIK dan/atau NPWP ganda sehingga perlu dikonfirmasi kembali oleh wajib pajak," katanya seperti dikutip dari situs web DJP, Jumat (24/2/2023).

Baca Juga:
Permudah Penelitian, Harta PPS Perlu Diberi Keterangan Khusus di SPT

Sementara itu, Penyuluh Pajak KPP PMA Enam Aurelia Savira mengingatkan seluruh karyawan Sushi Tei untuk segera melaporkan SPT Tahunan 2022 apabila sudah mendapatkan bukti potong formulir 1721 A1.

“Makin cepat, makin nyaman,” tuturnya.

Kegiatan serupa terus digalakkan KPP PMA Enam dalam rangka menyukseskan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) yang akan berlaku mulai 1 Januari 2024.

Baca Juga:
Apa Itu Spin-Off?

Sebagai informasi, integrasi NIK sebagai NPWP diatur dalam UU No. 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan PMK 112/2022. Ketentuan tersebut mulai diterapkan pada 14 Juli 2022.

Wajib pajak dapat menggunakan NIK sebagai NPWP jika sudah melakukan validasi data. Proses ini dapat dilakukan sepenuhnya di DJP Online, tanpa perlu ke kantor pajak.

Pada tahap awal, wajib pajak harus login di DJP Online dengan memasukkan NPWP, kata sandi, dan kode keamanan. Setelah itu, wajib pajak dapat mengakses menu utama DJP Online dan memilih menu Profil.

Baca Juga:
Status SPT Tetap Kurang Bayar Meski Pajaknya Sudah Disetor, Kok Bisa?

Pada menu Profil itulah, wajib pajak dapat melakukan validasi data berdasarkan keterangan yang tertera, yaitu Perlu Dimutakhirkan atau Perlu Dikonfirmasi. Melalui menu Profil, wajib pajak juga perlu memasukkan data pada kolom NIK/NPWP16.

Jika semua data telah terisi, wajib pajak harus menekan Validasi agar sistem dapat memadankannya dengan data pada Ditjen Dukcapil. Nanti, wajib pajak akan memperoleh notifikasi apabila datanya valid. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 22 Maret 2023 | 15:17 WIB PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA Permudah Penelitian, Harta PPS Perlu Diberi Keterangan Khusus di SPT
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:30 WIB KAMUS PAJAK Apa Itu Spin-Off?
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:11 WIB ADMINISTRASI PAJAK Status SPT Tetap Kurang Bayar Meski Pajaknya Sudah Disetor, Kok Bisa?
BERITA PILIHAN
Rabu, 22 Maret 2023 | 15:17 WIB PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA Permudah Penelitian, Harta PPS Perlu Diberi Keterangan Khusus di SPT
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:30 WIB KAMUS PAJAK Apa Itu Spin-Off?
Rabu, 22 Maret 2023 | 14:11 WIB ADMINISTRASI PAJAK Status SPT Tetap Kurang Bayar Meski Pajaknya Sudah Disetor, Kok Bisa?
Rabu, 22 Maret 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH Ketentuan Pajak Jasa Parkir dalam UU HKPD
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:31 WIB KURS PAJAK 22 MARET - 28 MARET 2023 Rupiah Akhirnya Rebound, Kembali Menguat Terhadap Dolar AS
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:30 WIB PER-04/BC/2023 Waktu Pelunasan Pita Cukai Bisa Sampai 90 Hari, Ini Kata DJBC
Rabu, 22 Maret 2023 | 09:15 WIB KPP PRATAMA MEDAN POLONIA Bantu Pelaporan SPT, KPP Medan Polonia Buka Pojok e-Filing di USU
Rabu, 22 Maret 2023 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI Aturan Baru PPh Pasal 23 Royalti Pengguna NPPN, Ini Kata Ditjen Pajak