AMERIKA SERIKAT

Presiden Trump Ingin Pangkas Pajak Gaji, Tetapi..

Redaksi DDTCNews | Kamis, 09 April 2020 | 16:21 WIB
Presiden Trump Ingin Pangkas Pajak Gaji, Tetapi..

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

WASHINGTON, DDTCNews—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyuarakan dukungannya untuk memangkas pajak gaji yang selama ini menjadi sumber utama pendanaan program Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan.

Presiden Trump mengatakan dirinya akan menyerukan pemotongan seperti itu, bahkan jika AS saat ini tidak berada di tengah-tengah situasi darurat kesehatan dan ekonomi nasional. Ia mengklaim Partai Demokrat di Kongres telah menghalangi niatnya memangkas pajak tersebut.

“Saya akan senang melihat pemotongan pajak gaji. Ini akan cepat. Ada banyak orang yang suka melihat itu sebagai pemotongan pajak yang permanen,” katanya seusai memberi pengarahan pada Task Force Coronavirus di Washington, Selasa malam (7/4/2020).

Baca Juga:
AS Berkomitmen Dukung Pembangunan Infrastruktur Berkualitas di IKN

Trump, yang telah berulang kali bersumpah untuk ‘menyelamatkan’ program Jaminan Sosial dan Perawatan Kesehatan, juga mendukung gagasan pemotongan pajak gaji secara permanen itu. “Pemotongan pajak gaji akan menjadi hal yang hebat bagi negara ini. Saya ingin memilikinya, terlepas dari krisis virus Corona ini,” katanya.

Kelompok advokasi Progresif Pekerjaan Jaminan Sosial mengangkat kekhawatiran tentang pernyataan Trump tersebut. Mereka memperingatkan bahwa ‘liburan pajak gaji’ yang disebut Presiden tidak ada hubungannya dengan membantu pekerja dan segala sesuatu yang melemahkan Jaminan Sosial.

“Presiden Trump ingin secara permanen memangkas kontribusi penggajian. Ini adalah kode untuk mengerahkan dana berdedikasi Jaminan Sosial sebagai alasan menuntut pemotongan tunjangan tersebut,” kata kelompok itu dalam satu pernyataannya, seperti dilansir reddit.com.

Baca Juga:
Ditentang AS, Negara Ini Kukuh Implementasikan Pajak Digital

Seperti diketahui, UU Stimulus Virus Corona yang ditandatangani Trump akhir Maret lalu mencakup ketentuan yang memungkinkan pengusaha berhenti membayar ke Jaminan Sosial setidaknya untuk sisa tahun ini. Hal ini kemudian dikecam sebagai serangan ‘berbahaya’ terhadap Jaminan Sosial.

“Jika Trump menang setelah Pemilu November, ia akan membuat perusahaan tidak membayar Jaminan Sosial. Lalu, Partai Republik akan menggunakan dana perwalian yang susut sebagai alasan untuk menghancurkan Jaminan Sosial,” kata Wakil Direktur Pekerjaan Jaminan Sosial Michael Phelan.

Washington Post pada Minggu melaporkan Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan pemotongan pajak gaji serta pemotongan pajak capital gain sebagai bagian dari paket stimulus tambahan atas pandemi virus Corona. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak