Ilustrasi.
BUENOS AIRES, DDTCNews – Ribuan para petani di Argentina melakukan unjuk rasa di Buenos Aires terhadap kebijakan yang dibuat oleh Presiden Alberto Fernandez, terutama terkait dengan tarif pajak.
Para pengunjuk rasa mengungkapkan kekesalannya karena kebijakan sang presiden dalam menahan harga pangan untuk mengekang inflasi yang merajalela. Sementara itu, pajak sehubungan dengan produksi pangan malah meningkat.
“Kami membayar untuk jalan, tetapi malah mendapatkan rawa-rawa,” sebut salah satu pengunjuk rasa, Senin (25/4/2022).
Seperti dilansir theglobeandmail.com, petani berunjuk rasa dengan mengendarai traktor menuju jalan di depan Istana Kepresidenan Casa Rosada. Dalam unjuk rasa tersebut, para petani mengungkapkan protesnya terhadap kebijakan presiden.
Petani merasa dirugikan karena pemerintah telah melakukan berbagai intervensi di sektor pangan dengan menaikkan pajak. Belum lagi, pemerintah mengambil kebijakan menahan harga pangan sehingga makin merugikan petani.
Tak hanya itu, Presiden Fernandez baru-baru ini juga membatasi jumlah daging yang dapat dieskpor. Langkah ini dilakukan demi memprioritaskan pasokan daging domestik dan menanggulangi masalah inflasi yang tinggi.
Sejalan dengan itu, para petani menuntut pemerintah untuk menetapkan kebijakan pengurangan pajak. Tuntutan tersebut dikirimkan kepada pemerintah dalam sebuah surat yang dibacakan saat petani melakukan protes di jalan.
"Kami memiliki permintaan sederhana: kami tidak lagi bersedia mendanai tali yang digunakan untuk mencekik kami," tulis petani dalam surat tersebut.
Di bawah kepemimpinan Presiden Fernandez, ekspor atas gandum dan jagung dikenakan tarif pajak sebesar 12%. Kemudian, tarif pajak atas ekspor kedelai dan daging meningkat dari 31% menjadi 33%. (rig)