NIGERIA

Organisasi Ini Minta Pungutan Cukai Minuman Berpemanis Dinaikkan

Vallencia | Minggu, 09 Oktober 2022 | 14:00 WIB
Organisasi Ini Minta Pungutan Cukai Minuman Berpemanis Dinaikkan

Ilustrasi.

ABUJA, DDTCNews – Corporate Accountability and Public Participation Africa (CAPPA) meminta Pemerintah Nigeria untuk menolak protes dari produsen minuman berkarbonasi tentang pemberlakuan cukai minuman berpemanis.

Direktur CAPPA Akinbode Oluwafemi mengatakan minuman berkarbonasi memiliki dampak buruk terhadap kesehatan masyarakat. Untuk itu, ia berharap pemerintah tetap memberlakukan cukai meski terdapat protes dari produsen minuman berkarbonasi.

“Industri sengaja menghindari statistik masyarakat Nigeria yang menderita diabetes, obesitas dan penyakit lain akibat produk yang mereka hasilkan,” katanya, dikutip pada Minggu (9/10/2022).

Baca Juga:
Sisir Tempat-Tempat Usaha, Pemda Cari Wajib Pajak Baru

Pada Desember 2021, pemerintah Nigeria telah memperkenalkan cukai minuman berpemanis sebesar NGN10 per liter untuk semua minuman berkarbonasi nonalkohol yang diproduksi dan dijual di negara tersebut.

Kemudian, kebijakan tersebut berlaku efektif sejak Juni 2022. Namun, produsen di sektor tersebut memperingatkan bahwa cukai baru akan menyebabkan tutupnya perusahaan dan hilangnya pekerjaan masyarakat.

Menurut Oluwafemi, dampak ekonomi atas memburuknya kesehatan justru lebih besar ketimbang alasan dari pelaku usaha. Terlebih, saat ini jumlah penderita diabetes, obesitas, dan penyakit lainnya akibat minuman berkarbonasi sangat tinggi.

Baca Juga:
Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Sebagai informasi, Nigeria menempati peringkat keempat sebagai negara dengan konsumsi minuman berpemanis yang paling tinggi. Data tersebut menunjukkan masa depan yang berbahaya bagi kondisi kesehatan masyarakat di negara tersebut.

Oluwafemi menambahkan bahwa hanya dengan observasi sekilas dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan jumlah anak muda yang menderita penyakit terkait jantung, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya.

Dia juga memuji respons Nigeria Custom Service (NCS) dalam menerapkan kebijakan cukai. Dia juga mendesak pemerintah untuk menaikkan cukai minuman berpemanis paling sedikit 15%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 26 April 2024 | 18:30 WIB KABUPATEN BEKASI

Sisir Tempat-Tempat Usaha, Pemda Cari Wajib Pajak Baru

Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

BERITA PILIHAN
Jumat, 26 April 2024 | 17:30 WIB REFORMASI PAJAK

Reformasi Pajak, Menkeu Jamin Komitmen Adopsi Standar Pajak Global

Jumat, 26 April 2024 | 17:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu PBJT Jasa Parkir dan Retribusi Parkir?

Jumat, 26 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN KEPABEAN

Impor Barang Kiriman? Laporkan Data dengan Benar agar Tak Kena Denda

Jumat, 26 April 2024 | 16:30 WIB PENERIMAAN PAJAK

Setoran PPN-PPnBM Kontraksi 16,1 Persen, Sri Mulyani Bilang Hati-Hati

Jumat, 26 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Usulan Tarif Pajak Kripto untuk Dipangkas, Begini Tanggapan DJP

Jumat, 26 April 2024 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Sudah Lapor SPT Tapi Tetap Terima STP, Bisa Ajukan Pembatalan Tagihan

Jumat, 26 April 2024 | 14:37 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Juknis Penghapusan Piutang Bea Cukai, Download Aturannya di Sini

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Indonesia Ingin Jadi Anggota OECD, DJP: Prosesnya Sudah On Track

Jumat, 26 April 2024 | 14:00 WIB KANWIL DJP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Korporasi Lakukan Tindak Pidana Pajak, Uang Rp 12 Miliar Disita Negara