ADMINISTRASI PAJAK

NPWP Dobel, Salah Satunya Harus Dihapus untuk Divalidasi dengan NIK

Redaksi DDTCNews | Rabu, 07 Februari 2024 | 17:15 WIB
NPWP Dobel, Salah Satunya Harus Dihapus untuk Divalidasi dengan NIK

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews - Wajib pajak perlu menghapus salah satu NPWP jika terbukti memiliki NPWP ganda. Hal ini, salah satunya, untuk keperluan pemadanan NPWP dengan NIK. Perlu dicatat, satu NIK hanya bisa didaftarkan untuk satu NPWP. Karenanya, NPWP tidak bisa dobel untuk satu NIK.

Ditjen Pajak (DJP) mengingatkan bahwa wajib pajak bisa mengecek apakah NIK-nya sudah padan dengan NPWP atau belum melalui laman ereg.pajak.go.id/ceknpwp.

"Sinkronisasi dua data NIK-NPWP (jika NIK berbeda) tidak bisa dilakukan. Jika punya 2 NPWP, silakan ajukan penghapusan salah satu NPWP," cuit contat center DJP saat menjawab pertanyaan netizen, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga:
Ada Cuti Bersama, Layanan Tatap Muka Kantor Pajak Libur Sampai 12 Mei

Pengajuan penghapusan NPWP dilakukan ke KPP terdaftar dengan melampirkan permohonan penghapusan NPWP. Formulir bisa diunduh di laman pajak.go.id dengan dilengkapi dengan surat pernyataan bahwa wajib pajak memiliki lebih dari satu NPWP.

Selain itu, wajib pajak perlu melampirkan fotokopi seluruh kartu NPWP yang dimiliki.

"Permohonan dapat diajukan langsung ke KPP atau kirim berkas melalui pos atau jasa ekspedisi. Ketentuan penghapusan NPWP bisa dilihat pada PER-04/PJ/2020," cuit DJP lagi.

Baca Juga:
Ajukan Surat Keterangan Domisili, Wajib Pajak Harus Penuhi Syarat Ini

Perlu dipahami, kepemilikan NPWP ganda memang membuat validasi NIK sebagai NPWP tidak akan berjalan. Pasalnya, NIK sendiri bersifat tunggal untuk setiap individu penduduk.

Salah satu kondisi yang bisa membuat seseorang memiliki NPWP lebih dari satu adalah perpindahan tempat kerja. Jika ini terjadi maka wajib pajak perlu menghapus salah satu NPWP-nya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Mei 2024 | 14:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Surat Keterangan Domisili, Wajib Pajak Harus Penuhi Syarat Ini

Selasa, 07 Mei 2024 | 17:43 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

UU Belum Direvisi, WNI Belum Bisa Berkewarganegaraan Ganda

Selasa, 07 Mei 2024 | 17:05 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Catat! Batas Akhir Penyetoran PPh Masa April 2024 Mundur ke 13 Mei

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Mei 2024 | 18:30 WIB KAMUS PENERIMAAN NEGARA

Apa Itu Automatic Blocking System?

Rabu, 08 Mei 2024 | 18:00 WIB BEA CUKAI JEMBER

Dapat Laporan Warga, Bea Cukai Gerebek Toko yang Jual Miras Ilegal

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:31 WIB KANWIL DJP KEPULAUAN RIAU

Ada Sita Serentak, DJP Amankan Aset Milik Wajib Pajak Rp2 Miliar