DOKUMENTASI transfer pricing (TP Doc) yang kuat atau berkualitas baik dapat membantu mengurangi sengketa dengan otoritas pajak. Oleh karena itu, wajib pajak sebaiknya memandang TP Doc sebagai sebagai garis pertahanan pertama jika terjadi pemeriksaan pajak.
Hal tersebut diungkapkan oleh 2 profesional DDTC dalam publikasi internasional In-Depth Transfer Pricing Edition 9. Publikasi ulasan rezim transfer pricing 7 negara itu dirilis Law Business Research, platform publikasi ilmiah yang berbasis di London, UK.
Secara khusus, dalam publikasi itu, profesional DDTC menyebut salah satu perubahan besar yang diterapkan dalam pemeriksaan pajak adalah fokus otoritas pada kebijakan penetapan harga antarperusahaan (pendekatan ex-ante).
“[Jadi, pendekatan otoritas dalam pemeriksaan pajak] bukan hanya menguji prinsip kewajaran (arm’s length principle) setelah transaksi terjadi,” bunyi penggalan ulasan kedua profesional DDTC dalam publikasi tersebut.
Dengan demikian, TP Doc yang dibuat harus menunjukkan bahwa wajib pajak yang bersangkutan telah melaksanakan pendokumentasian sejak saat terjadinya suatu transaksi afiliasi. Hal ini untuk membuktikan telah digunakannya pendekatan ex-ante sesuai dengan PMK 172/2023.
Agar kewajiban pembuatan TP Doc dengan pendekatan ex-ante benar-benar terlaksana, wajib pajak perlu memiliki framework dan policy dalam menetapkan harga transfer atas suatu transaksi afiliasi. Salah satu aspek yang krusial untuk memastikan TP Doc kuat adalah analisis transfer pricing yang tepat.
Melihat krusialnya peran TP Doc, DDTC Academy juga menggelar practical course bertajuk Transfer Pricing Documentation (TP Doc): Simulasi Beberapa Analisis Transfer Pricing, Memitigasi Risiko Pajak. Acara akan digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025, Pukul 09.30-16.30 WIB di Menara DDTC.
Practical course ini juga sangat penting dan relevan mengingat TP Doc sebagai rujukan utama, termasuk saat proses pemeriksaan hingga sengketa pajak. Pemateri dalam acara ini telah berpengalaman dalam bidang transfer pricing, yakni Assistant Manager DDTC of Consulting Verawaty dan Specialist of DDTC Consulting Shihab Fatahillah.
Pelatihan berbasis pemahaman konseptual dan simulasi praktik menjadi penting. Dengan pemahaman fundamental, perusahaan dapat menyikapi tantangan nyata terkait transfer pricing. Simulasi praktik membantu pemahaman teknis penyusunan TP Doc, terutama menyangkut analisis transfer pricing.
Sebagai informasi kembali, DDTC juga kembali meraih peringkat Tier 1 konsultan pajak transfer pricing 2025 dari International Tax Review (ITR). Selain itu, lembaga kredibel yang berbasis di London, UK, tersebut juga menempatkan DDTC sebagai Top Tier Firm 2025.
Simulasi praktik membantu pemahaman teknis penyusunan TP Doc, terutama menyangkut analisis transfer pricing. Daftar sekarang di sini melalui situs web DDTC Academy. Jangan sampai terlewat karena puluhan peserta sudah mendaftar.
Info lebih lanjut? Hubungi WhatsApp Hotline DDTC Academy 0812-8393-5151 (Minda), email [email protected], atau melalui akun Instagram DDTC Academy (@ddtcacademy).